Jakarta, DKPP
– Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Nur Hidayat Sardini dalam acara
Outlook DKPP
Tahun 2016: Proyeksi dan Refleksi di Jakarta, Senin (28/12) menerangkan, telah terjadi pergeseran wilayah
berdasarkan jumlah pengaduan yang masuk ke DKPP. Sumatera Utara menempati
peringat pertama.
“Dari 369 pengaduan,
ada lima provinsi yang terbanyak. Pertama, Sumut 84 pengaduan atau 21,21
persen. Kedua, Provinsi Papua 36 pengaduan atau 9,09 persen. Ketiga, Jawa Timur
31 pengaduan atau 7,83 persen. Keempat, Sumatera Barat sebanyak 17 pengaduan
atau 4,29 persen. Kelima, Papua Barat ada 17 pengaduan atau 4,29 persen,†katanya dalam acara DKPP Tahun: Proyeksi dan Refleksi di Jakarta,
Senin (28/12).
Sedangkan jumlah
pengaduan paling sedikit adalah pertama, Kalimantan Utara, Jambi dan Daerah
Istimewa Yogyakarta masing-masing ada 2 pengaduan atau 0,51 persen. Kedua,
Kepulauan Riau dan Kalimantan Selatan masing-masiing 3 pengaduan atau 0,76
persen.
“Telah terjadi
pergeseran tahun 2015 dibandingkan
dengan tahun 2014. Tahun 2014 terbanyak adalah Papua 121 pengaduan, Sumatera
Utara 102 pengaduan, Jawa Timur 58 pengaduan, Sulawesi Selatan 44 pengaduan dan
Jabar 40 pengaduan. Sedangkan yang tersedikit, Bali dan DIY 4 pengaduan, Bangka
Belitung dan Gorontalo 7 pengaduan dan Kalimantan Tengah 8 pengaduan,†tutup
NHS.
Acara ini diikuti
oleh anggota Tim Pemeriksa Daerah DKPP seluruh Indonesia dan tamu undangan.
Ketua dan anggota DKPP hadir lengkap, Prof Jimly Asshiddiqie, Nur Hidayat
Sardini, Saut H Sirait, Valina Singka Subekti, Ida Budhiati, Endang
Wihdatiningtyas dan Anna Erliyana. Hadir pula tamu undangan dari penyelenggara
Pemilu seperti Ketua Bawaslu RI Muhammad dan Anggota KPU RI Sigit Pamungkas. [teten
jamaludin]