Jakarta,
DKPP –
Dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif yang digelar hari ini, 9 April 2014 Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) turut berpartisipasi dengan menggelar check on spot di beberapa TPS yang
tersebar di daerah Jakarta dan Tangerang Selatan.
Acara tersebut diikuti oleh Ketua DKPP Jimly
Asshiddiqie bersama Anggota Nur Hidayat Sardini, Saut H Sirait, Kepala Biro
DKPP Ahmad Khumaidi, jajaran Kepala Bagian dan Subbagian DKPP, staf, serta
rombongan awak media massa.
Beberapa TPS yang dikunjungi tersebut meliputi TPS
23 Pondok Labu, yang merupakan TPS tempat Ketua DKPP Prof Jimly Asshiddiqie
bersama keluarganya memberikan suaranya. Berikutnya, tim DKPP mengunjungi TPS yang
berada di kawasan Pondok Pinang tepatnya TPS 64. Di tempat ini kehadiran Prof
Jimly beserta rombongan disambut antusias oleh warga. Bahkan beberapa warga
meminta foto bersama Ketua dan Anggota DKPP sembari menunjukkan jari yang telah
dicelup tinta.
“Kami senang TPS kami dikunjungi oleh pejabat negara,
ini saya tadi bisa foto bersama mereka, nanti akan saya ceritakan kepada
tetangga yang belum mencoblos,†ungkap salah satu warga Pondok Pinang.
Setelah itu, tim DKPP mengunjungi TPS yang berada
di kawasan Pondok Indah. Di kawasan elit ini terdapat TPS terpanjang, yakni TPS
67-96. Perjalanan berikutnya, tim Check On Spot DKPP menuju TPS di kawasan
Serua, Tangerang Selatan. TPS yang berada di pelataran salah satu SD tersebut,
tampak ramai dihadiri oleh warga, hadir pula Airin Rachmi Diany Walikota Tangsel
di TPS tersebut.
TPS terakhir yang dikunjungi tim DKPP yakni TPS
yang berada di kawasan Sandratex, Ciputat Timur. Di kawasan yang terdapat dua
TPS secara berdampingan tersebut, Ketua dan Anggota DKPP terkejut setelah
mengetahui partisipasi pemilih hanya berkisar 30{a942cb99e82172e4bfcdcfa80ee52d8b5ef0cf7bf0cf93f7ddb3fad4eee8c6b8}.
“Jumlah Pemilih yang tercatat disini ada sekitar
450an pemilih, namun hingga saat ini (12.30 WIB-red) yang telah mencoblos baru beberapa saja,†ungkap
salah satu petugas KPPS di kawasan tersebut.
Di kawasan tersebut juga tidak terlihat adanya
saksi dari Caleg atau Parpol tertentu. Menurut petugas di lapangan,hal tersebut
biasa terjadi dalam setiap Pemilu. (sdr)