Jakarta, DKPP – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad mengatakan bahwa banyaknya penyelenggara Pemilu yang dipecat itu bukan menandakan prestasi, melainkan sebagai otokritik kepada penyelenggara Pemilu.
“Suatu ketika saya dan teman saya sedang berada di lobi. Teman saya menepuk pundak saya. Dia bilang, Ada mobil RFS, mobil pencabut nyawa lewat,” ujar Muhammad saat memberikan sambutan dalam acara ulang tahun DKPP yang pertama di halaman parkir Sekretariat Bawaslu, Jalan Thamrin, tadi siang.
Dalam kesempatan itu, hadir sejumlah tamu undangan baik pejabat pemerintah, Lemhanas, aktivis mahasiswa, aktivis lembaga swadaya masyarakat dan sejumlah perwakilan dari kedutaan luar negeri. Hadir pula fungsionaris partai politik seperti Ketua Umum PKPI Sutioso dan Ketua DPP Partai Nasdem Siti Nurbaya.
Kemudian, lanjut Muhamamad, dirinya merenung mengenai gurauan temannya itu. DKPP sebagai pilar bangsa yang ingin menjaga kehormatan penyelenggara Pemilu. “Kita tak perlu takut dengan ketok palunya beliau. Yang harus diperhatikan adalah, bagaimana agar ketok palu tidak sering bunyi. Itu tanggung jawab kita semua sebagai penyelenggara Pemilu, KPU dan Bawaslu,” jelas dia.
Pihaknya sepakat dengan ketua KPU bahwa ketok palu yang dibunyikan DKPP itu demi menjaga martabat dan lembaga penyelenggara Pemilu. “Memperbaiki marwah kehormatan penyelenggara Pemilu,” tutup dia. (TTM)