Jakarta, DKPP – Fraksi Otonomi Khusus DPRP Papua
Barat menyambangi Kantor DKPP membahas implementasi otonomi khusus (otsus) siang
ini, Kamis (28/4). Rombongan diterima langsung oleh Ketua DKPP, Prof. Jimly
Asshiddiqie, di ruang kerjanya.
Ketua
Fraksi, Yan Anthon Yoteni menyampikan, tujuan kedatangan rombongan adalah untuk memperoleh bekal dalam pelaksanaan otsus di Papua Barat.
“Bapak
sebagai tokoh lahirnya otonomi khusus di Provinsi Papua dan Papua Barat, kami merasa
harus berguru kepada Bapak untuk memberi bekal sekaligus sebelum kami bekerja
lebih maksimal lagi dalam mengimplementasikan otsus secara penuh dan
bertanggungjawab,†kata Yoteni.
Dia juga memaparkan tentang situasi dan kondisi politik di Papua Barat terutama
menghadapi Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat pada 2017.
“Kami
bersebelas orang ini dari Fraksi Otonomi Khusus, dan itu di luar partai
politik, apakah dengan substansi 11 orang ini bisa mengusung calon atau tidak
dalam pilkada nanti?†katanya.
Menurutnya,
berdasarkan UU No 21 Tahun 2001 Tentang Otsus pada Pasal 6 dijelaskan bahwa
kami diangkat, dan faktanya kami disepelekan oleh orang-orang partai karena
istilah dalam UU tersebut. Padahal seleksi kami lebih ketat, mulai dari seleksi
adat, seleksi administrasi, tes akademik tingkat provinsi, kemudian psikotest
dan wawasan kebangsaan hingga mempresentasikan makalah tentang implementasi
otsus didepan panitia seleksi langsung yang terdiri dari gubernur, kapolda, kajari,
akademisi, dan tokoh adat. Saat pelantikan pun, dengan sumpah, janji, dan pakta
integritas.
â€Akan
tetapi, dalam melaksanakan arah
kebijakan daerah atau produk legislasi, kewenangan kita seperti diabaikan. Kami
disepelekan karena istilah tidak dipilih tersebut, karena memang kami tidak
mengeluarkan dana sehingga tidak dianggap oleh orang partai yang notabene pake
mahar,†tuturnya.
Mendengar
curhatan fraksi otsus tersebut, Ketua DKPP, Prof. Jimly Asshiddiqie,
menyampaikan bahwa seharusnya fraksi otsus ini lebih kuat dan solid karena
merupakan fraksi dengan jumlah anggota terbesar bila dibandingkan dengan fraksi
dari parpol yang lain.
“Jalan
satu-satunya adalah berkoalisi, tetaplah fokus pada pekerjaan anda sebagai
pelayan masyarakat, bantu mereka demi kebaikan bangsa dan negara. Dan tugas
Anda adalah mengamankan pesan-pesan konstitusi damai,†tutur Jimly. [Nur Khotimah]