Jakarta, DKPP – Penyelenggara Pemilu ke depan mengalami tantangan yang sangat berat. Pasalnya, pelaksanaan Pemilu Legislatif akan berbarengan dengan Pemilu Presiden. Ini adalah kali pertama dalam sejarah Pemilu di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Ida Budhiati, anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dalam acara Orientasi Tugas Penyelenggara Pemilu Anggota KPU Kab/Kota ke IV di Hotel JW Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu (31/10). Ida mengambil tema Perspektif Penyelenggara Pemilu dari Periode ke Periode.
“Untuk itu, menjadi penyelenggara Pemilu harus paham aturan kepemiluan. Karena perkara yang paling banyak masuk ke DKPP adalah profesionalitas penyelenggara Pemilu,” lanjutnya.
Ida menerangkan, ada sebanyak 3140 pengaduan yang masuk ke lembaganya. “DKPP ini menjadi sasaran ketidakpuasan peserta Pemilu. Data ini sekaligus mengkonfirmasi terhadap pelampiasan ketidakpuasan peserta Pemilu,” katanya.
Namun, lanjut anggota KPU periode 2012-2017 itu, semua pengaduan yang masuk tidak serta merta masuk sidang. DKPP menyeleksi baik formil maupun materiel terhadap setiap perkara yang masuk. “Dari jumlah pengaduan tadi yang masuk, hanya 1.203 perkara atau 38,3 persen yang masuk sidang. Dari 1.203 yang masuk sidang ini melibatkan sebanyak 4.442 jumlah teradu,” katanya.
Dari 4.442 Teradu, penyelenggara Pemilu yang mendapatkan sanksi peringatan sebanyak 1282 orang. Penyelenggara Pemilu yang diberhentikan jadi ketua sebanyak 30 orang. Penyelenggara Pemilu yang mendapatkan sanksi berupa pemberhentian tetap sebanyak 529 orang. “Sanksi yang paling banyak adalah terkait profesionalitas. Tantangan terberat menjadi penyelenggara Pemilu adalah profesionalitas,” katanya.
Akan tetapi, mantan Anggota KPU RI Periode 2012-2017 itu optimis bahwa meski pelaksanaan Pemilu 2019 itu memiliki tantangan yang berat, integritas penyelenggara Pemilu memiliki tren positif. “Jumlah penyelenggara Pemilu yang mendapat rehabilitasi sebanyak 2531 orang atau 53 persen. Artinya, penyelenggara Pemilu masih banyak yang berintegritas,” pungkasnya. [Teten Jamaludin]