Bengkulu, DKPP- Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Alfitra Salamm berpendapat, di masa pandemi seperti sekarang ini masyarakat tidak menjadikan Pilkada sebagai prioritas.
Hal tersebut disampaikan Alfitra saat kegiatan Ngetren Media: Ngobrol Etika Penyelenggara Pemilu Dengan Media yang dilaksanakan di Hotel Mercure Bengkulu Senin (16/11/2020) malam.
Menurutnya, masyarakat lebih berfikir bagaimana mencari untuk bisa makan, dapat pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi sehari-hari. Ia khawatir, apabila Kepala Daerah kurang bisa meyakinkan masyarakat, maka partisipasi dalam Pilkada nanti aku turun.
Ia menambahkan demokrasi di masa pandemi ini tentu sangat berbeda. Banyak nilai-nilai demokrasi yang tidak bisa dilakukan. “Nilai-nilai demokrasi itu kan pertemuan, kumpul-kumpul, dangdutan. Itu hal yang disukai masyarakat, tapi sekarang dilarang. Saya menyebutnya Demokrasi Terlarang” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Alfitra juga mengatakan bahwa Pilkada saat ini adalah paket hemat. “Kalau boleh jujur, pilkada sekarang ini adalah Pilkada paket hemat bagi para calon, mereka tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk transport, untuk arak-arakan, tidak harus beli nasi bungkus lagi dan lain-lain”, katanya.
Alfitra memprediksi, demokrasi di masa pandemi ini adalah lahan subur bagi politik uang, apalagi di daerah Petahana. Menurutnya, Petahana tidak perlu susah-susah lagi untuk kampanye karena sudah dikenal tentunya. “Petahana tidak perlu repot untuk kampanye, dimasa pandemi ini Petahanalah yang paling diuntungkan, apalagi sasarannya langsung kepada pemilih” jelasnya.
Ia juga menghimbau, agar media menjadi bagian dari kontrol pemilu yang berintegritas, karena tidak dapat dipungkiri peran media dalam menjembatani tentang kejadian dilapangan kepada masyarakat.