Parigi Moutong, DKPP – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Ratna Dewi Pettalolo mengingatkan agar penyelenggara pemilu senantiasa menjaga standar etika dan integritas dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Hal ini disampaikan saat memberikan materi kepada jajaran penyelenggara pemilu Kabupaten Parigi Moutong di Kantor Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, Senin (22/12/2025).
Perempuan yang akrab disapa Dewi ini mengatakan, penyelenggara pemilu bukanlah profesi yang berorientasi pada kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu. Penyelenggara pemilu menurutnya harus bekerja untuk kepentingan banyak orang.
“Kita tidak boleh menggerus integritas kita hanya untuk kepentingan diri kita sendiri, kepentingan kelompok, ataupun kepentingan orang lain. Misi yang kita bawa adalah bagaimana kita bisa menjaga integritas penyelenggaraan pemilu dan pemilihan di Kabupaten Parigi Moutong,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Dewi juga berpesan agar penyelenggara pemilu senantiasa mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Menurutnya, hal ini juga sebuah upaya untuk menjaga kualitas integritas individu.
Perempuan yang pernah meraih predikat Pengawas Pemilu Terbaik Provinsi Sulawesi Tengah pada 2009 ini menambahkan, semua penyelenggara pemilu seyogyanya harus memahami bahwa profesi ini adalah sebuah pilihan yang dipilih secara sadar dengan segala konsekuensi dan keterbatasannya.
“Kita ini hanya meninggalkan nama baik untuk keluarga, untuk suami atau istri dan anak-anak. Tuntutan keluarga itu kan sederhana, bagaimana menjadi amanah sampai selesai,” kata Dewi.
Untuk diketahui, Dewi menjadi narasumber dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Jajaran Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong. Selain jajaran Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua dan seluruh Anggota KPU Kabupaten Parigi Moutong.
Dewi mengimbau agar seluruh penyelenggara pemilu di Kabupaten Parigi Moutong untuk mengembangkan kecerdasan dalam tiga aspek, yaitu kecerdasan intelektualitas, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Ia berpendapat orang-orang yang memiliki tiga kecerdasan tersebut dapat menjadi bekal ketika penyelenggara pemilu saat ada godaan yang berpotensi menggerus integritasnya.
“Kalau ini sudah kita miliki, insyaallah jadi modal kita ini. Modal kita menjadi penyelenggara itu sebenarnya hanya tiga keceerdasan ini saja, intelektualitas, emosional, dan spiritualitas,” tandasnya. [Humas DKPP]


