Surabaya,DKPP – Partai politik
memegang misi suci karena di tangan parpol partai politiklah akan lahir
pemimpin-pemimpin mulai dari presiden dan wakil presiden di tingkat pusat
sampai pimpinan kepala daerah, dari anggota legislatif di tingkat pusat hingga
daerah atau anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui mekanisme pemilihan
umum.
Demikian anggota DKPP,
Prof. Teguh Prasetyo saat menyampaikan pendapatnya dalam acara sosilisasi yang
digelar di Hotel Singgasana, Surabaya, Kamis 9/11 siang. “Karena memegang misi
mulia, vox populi vox dei oleh sebab itu yang harus dipahami dan direnungkan
yaitu menjaga kemurnian nilai suara rakyat. Tidak boleh ada transaksional, manipulasi maka penyelenggara pemilu harus
menjaga marwah supaya bisa mengawal proses demokrasi,†kata Teguh.
Menurut Prof Teguh One Vote
One Value menyebabkan adanya kompetisi. Untuk itu dia menghimbau kepada
penyelenggara agar merenungkan makna dari sumpah, melaksanakan tupoksi. Kode
etik hanya guidance sehingga setelah menjadi penyelenggara harus bisa menahan
diri dan melihat mana yang patut dan tidak dilakukan terkait posisinya sebagai
penyelenggara.
Masih dalam acara yang sama
di sesi usai istirahat siang, guru besar hukum Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga ini menjelaskan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti
memiliki tujuan. Dia mencontohkan terkait tujuan pembentukan negara, pilihan
kedaulatan rakyat melalui pemilu.
“Tujuan pemilu adalah memilih
wakil rakyat untuk duduk di eksekutif dan legislatif, jadi untuk memilih ada mekanismenya,
itu yang dikenal dengan pemilu,†lanjutnya.
Pemilu dari waktu ke waktu baik pemilu saat orde lama atau
orde baru banyak terjadi praktik kecurangan
terhadap proses pemilu mulai manipulasi penggelembungan suara, politik
uang, penyalahgunaan wewenang dan lain-lain. Hal tersebut membuat masyarakat
tidak percaya pada penyelenggara, proses maupun hasil dari pemilu.
“Begitu reformasi bergulir di negeri ini, penyelenggara
dituntut untuk mempunyai sikap mental yang berbeda dan meninggalkan hal-hal
yang dilakukan oleh penyelenggara terdahulu. Harus menjaga integritas. Artinya
apa? Penyelenggara pemilu harus mengemban nilai,†urai Teguh.
“Apa itu nilai, yakni sesuatu yang
berharga dan mempunyai kualitas yang harus dijaga. Nilai-nilai sebagai
penyelenggara pemilu itu harus dijaga, dirawat supaya tetap membara,†pesan
Teguh.
Selanjutnya dia menjelaskan bahwa nilai bersifat abstrak,
agar mudah dipahami makan nilai tersebut harus dikonkritkan dalam peraturan.
Dalam hal ini adalah peraturan kode etik dan pedoman perilaku DKPP dan pedoman
beracara DKPP. Pada akhir paparan, Teguh menegaskan kepada penyelenggara untuk
mengatakan tidak terhadap apa pun yang mengganggu nilai integritas. Kelas
A dimoderatori oleh tenaga ahli DKPP, Ferry Fathurokhman, Ph.D. [Diah
Widyawati_4]