Jakarta,
DKPP – Presiden Joko Widodo telah
melantik tujuh orang komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lima orang anggota
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di
Istana Negara, Selasa (11/4/2017).Tujuh komisioner KPU adalah Ilham Saputra,
Evi Novida Ginting Manik, Wahyu Setiawan, Pramono Ubaid Tanthowi, Hasyim Asyari,
Arief Budiman dan Viryan. Mereka dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden
Nomor 43 Tahun 2017. Sedangkan, lima anggota Bawaslu adalah Ratna Dewi
Petalolo, Mochammad Afifudin, Rahmat Bagja, M. Abhan dan Fritz Edward Siregar. Mereka
dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2017.
Sekretaris
Jenderal Bawaslu menggelar acara Pisah
Sambut Pimpinan Bawaslu Periode 2012-2017 dan Pimpinan Bawaslu Periode
2017-2022 dengan Sekretariat Jenderal Bawaslu RI, Rabu (12/4) di halaman parkir
Gedung Bawaslu. Selain pimpinan Bawaslu dari dua periode tersebut, hadir juga
ketua DKPP Prof. Jimly
Asshiddiqie dan anggota Dr. Nur Hidayat Sardini, anggota Bawaslu provinsi se
Indonesia, serta jajaran pejabat dan staf di lingkungan sekretariat jenderal
Bawaslu dan DKPP.
Menurut
Ketua DKPP acara yang digelar Bawaslu ini merupakan cermin dari kesinambungan sebuah
institusi dalam membangun tradisi estafet sebagai syarat penting kemajuan
peradaban bangsa. “Tak usah mengejar jabatan, yang penting memberi manfaat
sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara,†kata Prof. Jimly.
“Masih
tidak ada tradisi budaya estafet kepemimpinan dalam institusi, ada tapi rendah.
Pejabat baru membuat kebijakan baru, mendefinisikan peraturan baru. Pejabat
harus bisa memisahkan mana urusan pribadi, mana urusan kantor. Yang sering kali
terjadi adalah campur aduk,†lanjut dia lagi.
Di
akhir sambutannya Ketua DKPP berpesan kepada semua agar ikut bangga dan mensyukuri atas prestasi yang telah
dicapai oleh Bawaslu periode yang sebelumnya dan tetap menjaga kultur
kesinambungan jangan sampai putus. [Diah Widyawati]