Jakarta, DKPP – Ketua majelis DKPP Valina Singka Subekti geram dengan kinerja Panwaslu Kota Samarinda. Pasalnya, dalam persidangan terungkap pihak sekretariat Panwaslu setempat menyerahkan uang honor di luar kantor tadi siang (03/09) pukul 10.00
Sidang dengan pihak Teradu ketua dan koordinator Panwaslu Kota Samarinda, Asmadi Asnan dan Norman. Selaku ketua majelis Valina Singka Subekti dan anggota majelis Nur Hidayat Sardini serta Nelson Simanjuntak.
Sedangkan Pengadunya adalah Noor Rahmawanto yang juga anggota Panwaslu Kota Samarinda. Pokok pengaduannya, Pengadu mendalilkan dua rekannya itu telah bertindak arogan dan mementingkan diri sendiri dan keluarga serta kroni-kroninya dalam pelaksanaan tugas dan penggunaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya
Koordinator Panwaslu Kota Samarinda Norman mengaku, pihaknya menyerahkan uang honor kepada Pengadu di warung kopi. Pasalnya, Pengadu sudah jarang hadir ke kantor. “Kami juga telah menyerahkan uang honor di rumah bendahara Panwaslu,” kata Norman.
Sementara itu, Noor Rahmanto mengaku sendirian di kantor. Ia merasa dikucilkan oleh rekan-rekannya sehingga ia memilih tidak ngantor. Selain itu, ia merasa tidak diajak komunikasi terkait pengawasan oleh ketua.
Sedangkan Asmadi Asnan membantah bila pihaknya tidak berkomunikasi. Awalnya, ia tidak mempermasalahkan dengan ketidakhadiran Pengadu ke kantor. Baginya yang penting Pengadu menjalankan tugasnya. Dia kerap mengirim pesan singkat terkait perkembangan kepengawasan. Namun seiring dengan seringnya tidak hadir Pengadu ke kantor selama dua bulan, dia memutuskan untuk tidak lagi mengabarkan kepada Pengadu. “Kantor sangat terbuka. Kunci saja disimpan di atas meteran listrik. Kami mempersilakan kepada PPL maupun kepada Panwascam yang ingin ke kantor,” ucap Asmadi.
Mendengar keterangan dari pihak Teradu dan Pengadu, Valina Singka Subekti geram. Kata dia, sangat tidak etis sekretariat Panwaslu menyerahkan uang honor di luar kantor. “Panwaslu bukan kelompok arisan, tapi Penyelenggara Pemilu. Terkait dengan komunikasi, harusnya dibangun baik ketua maupun anggota. Anda (Pengadu) harusnya ke kantor. Apapun alasannya,” ujarnya kepada Pengadu.
Anggota majelis lainnya, Nur Hidayat Sardini menyesalkan pihak Pengadu. Karena yang dimasalahkan dalam sidang ini hanya anggaran. “Bagi saya, sangat pamali anggota terlalu memikirkan uang. Silakan berjibaku sesama rekan mempermasalahkan tahapan tapi bukan uang,” tutup dia. [TTM]