Pontianak, DKPP– Anggota DKPP eks officio Bawaslu Nelson Simanjuntak dalam acara Bimbingan Teknis DKPP di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (16/11), mengatakan, Pemilu 2014 sangat berat tantangannya. Saat ini, ada tren penurunan partisipasi politik dalam masyarakat. KPU dan Bawaslu punya tanggung jawab besar mengembalikan kepercayaan publik tersebut.
Di hadapan peserta Bimtek yang berasal dari anggota KPU dan Bawaslu dari tujuh provinsi, Nelson mengingatkan agar KPU dan Bawaslu tidak perlu bersaing. Kedua lembaga seharusnya bekerja secara sinergis untuk mewujudkan Pemilu yang lebih baik dan berintegritas.
“Jangan ada keinginan untuk bersaing antara KPU dan Bawaslu. Jangan hanya mengejar popularitas, dengan cara-cara yang tidak baik. Itu justru merugikan kita semua,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Nelson, semua penyelenggara Pemilu harus paham dengan undang-undang kepemiluan. Pasalnya, semua keputusan yang dikeluarkan oleh KPU maupun Bawaslu pasti didasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku. Ini untuk menjamin kepastian hukum dan profesionalisme penyelenggara Pemilu.
“Terhadap undang-undang, kita tidak perlu harus hafal. Yang terpenting kita harus paham. Dalam menjalankan hukum tidak bisa didasarkan pada ingatan,” terang dia.
Terkait keberadaan DKPP, menurut Nelson, bukan menjadi lembaga yang fungsinya hanya untuk menghukum penyelenggara Pemilu. Penegakan kode etik oleh DKPP harus dipahami sebagai upaya untuk menjaga kewibawaan KPU dan Bawaslu. Sedangkan peradilan etik yang selama ini dilaksanakan DKPP secara terbuka, jelas Nelson, tidak lain untuk menghindari kecurigaan publik. (as)