Makassar, DKPP – Menjadi manusia pembelajar tidak mesti selalu berkutat dengan buku
atau teks book. Belajar dari kehidupan pun malah lebih dianjurkan. Ketua Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu Prof Jimly Asshiddiqie menerangkan, saat
Nabi Muhammad menerima wahyu, perintah Allah sebagai dalam Alquran surat
Al-Alaq adalah membaca. Padahal nabi tidak bisa membaca. “Beliau (Nabi
Muhammad, red) buta huruf,†katanya saat mengisi kuliah umum (Stadium Generale)
di Fakultas Hukum Universitas Hasanudin, Rabu (2/9).
Menurut Jimly, pesan dari perintah Allah itu tidak secara letterlijk membaca
buku. Allah memerintahkan untuk membaca kehidupan. “Kita harus belajar dari
kehidupan,†ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Ada pun buku perannya hanya sebagai referensi saja. Buku-buku yang sudah
ditulis, pada dasarnya menceritakan tentang realitas masa lalu. Semua buku,
belum tentu cocok dengan realitas masa kini apalagi dengan masa depan. Maka
hanya orang yang bergaul, yang bisa menafsirkan untuk membayangkan.
“Dengan buku kita memudahkan kita memahami kehidupan. Baik itu tentang
kauniyah maupun yang sifatnya sunatullah,†katanya.
Membaca buku pun ada triknya. Agar waktu yang dimiliki tidak tersita.
“Jangan kita belajar menghabiskan waktu membaca buku terus. Nanti kacamata kita
jadi tebal. Apalagi yang dibaca titik koma. Bukan begitu caranya membaca,â€
ungkapnya.
Dia memberikan tips cara membaca buku cepat. “Kalau kita membaca, satu kata
cukup dua huruf saja. Satu kalimat cukup dua kata saja. Satu aliena cukup satu
kalimat saja. Dengan begitu cepat. Bukan sama titik komanya, nanti kacamata
jadi tebal,†ujar dia. [Teten Jamaludin]​