Metro, DKPP – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara
Pemilu (DKPP) Prof. Jimly Asshiddiqie dan Ketua KPU RI Husni Kamil Manik, nonton
bareng (nobar) film dokumenter Nomor Piro Wani Piro (NPWP) di aula kantor
sekretariat KPU Metro, Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara, Kota Metro Provinsi
Lampung, Sabtu (17/10). Hadir pula seluruh PPK dan PPS se-Kota Metro.
Film berdurasi sekitar 15 menit tersebut diproduksi oleh KPU Kota
Metro bekerja sama dengan Komunitas CangKir Kamisan. Film ini
menceritakan tentang warga Kota Metro yang tahu tentang politik uang (money
politic) dan mengerti terhadap dampak dari money politic.
Menurut Ketua KPU Husni Kamil Manik, film ini mudah-mudah menjadi inspirasi
untuk memerangi money politic, sebagai kejahatan pemilu. Praktik money
politic sudah menjalar tidak hanya di wilayah nasional namun juga
wilayah lokal. “Ini merupakan tanggung jawab moral kita sebagai penyelenggara
Pemilu. Untuk itu kita harus melwan melalui cara yang terstruktur, sistematis
dan massive melawannya (money politic,red),†katanya.
Ketua DKPP RI Prof. Jimly Asshiddiqie pun mengapresiasi terhadap film tersebut.
Cara-cara ini merupakan metoda efektif dalam memerangi money politic.
“Banyak sekali pesan yang bisa kita ambil dari film ini,†ujar mantan ketua Mahkamah
Konstitusi itu.
Money politic merupakan
istilah simbolik. Money politic bukan hanya berupa uang. Ada
banyak cara yang bisa dilakukan seperti bisa berupa barang dan jasa,
popularitas dan iklan. “Di Lampung ini ada istilah gula politik. Pada saat
pemberian gula tidak ada namanya, tidak ada ajakan untuk memilih. Tapi hasilnya
efektif dengan cara ini. Ini merupakan money politic. Untuk itu,
penyelenggara pemilu khususnya Panwaslu harus benar-benar cerdas melihat gejala
money politic dan harus kreatif dalam
mengantisipasinya,†tutupnya. [teten jamaludin]