Jakarta, DKPP – Anggota DKPP, Didik Supriyanto menghadiri kegiatan Simulasi Pemungutan Suara Dalam Pemilihan Serentak Tahun 2020 Dengan Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Dalam kesempatan itu, ia menilai petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pilkada 2020 memiliki tantangan yang lebih berat dibanding Pilkada sebelumnya. Sebab, Pilkada 2020 kemungkinan akan dilaksanakan di tengah pandemi.
Oleh karena itu, petugas pun harus menjalankan prosedur atau protokol Covid-19 sesibuk apa pun nanti di TPS.
“Yang paling penting petugas itu disiplin dan konsisten menjalankan prosedurnya, bagaimana SOP dia jalankan dengan tepat,” kata Didik.
Simulasi ini diikuti sebanyak 500 orang pemilih, sesuai dengan pembatasan DPT per TPS dalam Pilkada 2020.
Didik sendiri mengamati dengan seksama proses simulasi ini. Ia pun menemukan sejumlah hal yang berpotensi membuat proses pemungutan menjadi lebih lama dari biasanya.
Salah satu contoh hambatan ini adalah pemilih harus menggunakan sarung tangan selama di TPS.
“Bagi orang kota mungkin terbiasa pakai sarung tangan, tapi bagi orang di pedesaan yang mungkin tidak pernah bersentuhan sarung tangan itu jadi problem sendiri,” ungkap Didik.
Namun, menurutnya hambatan-hambatan itu, katanya, dapat ditekan risikonya dengan diadakannya bimbingan teknis (bimtek) kepada petugas TPS dan sosialisasi kepada pemilih. Anggota Panwaslu pada Pemilu 2004 ini tetap optimis jika hambatan yang ada dapat diantisipasi dengan bimtek dan sosialisasi yang maksimal.
“Problem kita selama pemilu itu bukan TPS, kalau pemungutan dan penghitungan saya yakin akan lancar,” tutup Didik. [Humas DKPP]