Penang, DKPP – Anggota DKPP RI, Alfitra Salam, memberi beberapa
catatan penting terhadap pelaksanaan Simulasi Pemilu Anggota DPR serta Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2019 bagi Warga Negara Indonesia di Luar Negeri.
Hal ini disampaikan dia usai meninjau Simulasi Pemungutan Suara
Melalui Pos, yang digelar pada Minggu (22/7) di Aula Konsulat Jenderal Republik
Indonesia Penang, Malaysia.
Dalam catatannya dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komisi
2 DPR RI dan
Pemerintah. Kemudian, kepada Penyelenggara Pemilu di Luar Negeri untuk
memastikan identitas pemilih, baik paspor ataupun jika harus menggunakan SPLP
(Surat Perjalanan Laksana Paspor) harus sudah clear.
Kemudian, yang ketiga adalah pentingnya sosialisasi daerah pemilihan (dapil) pemilu luar negeri.
Mengapa hal ini penting, sebab pemilu luar negeri ini menjadi dapil Jakarta
Pusat dan Jakarta Selatan yang notabene para pemilih disini bukan hanya warga
Jakarta saja.
“Jangan sampai pemilih
tidak menggunakan hak pilihnya karena merasa bukan warga Jakarta. Ini yang harus
dilakukan sosialisasi karena memang aturannya demikian, dan sosialisasi ini
juga bisa difungsikan agar partisipasi untuk pileg lebih tinggi atau minimal
sejajar dengan partisipasi pilpres, tutur dia.
Berikutnya, lanjut dia, di dalam mengisi form tanda terima terima surat suara
melalui pos dengan surat pemberitahuannya, alangkah baiknya jika sudah diketik,
jangan ditulis manual lagi agar tidak ribet dan lebih praktis.
Masih menurut Alfitra, yang terpenting adalah bagaimana partisipasi
pemilu luar negeri ini baik pileg maupun pilpres bisa sejajar, melebihi target
dari 33 persen.
“Hal ini tergantung
dari sosialisasi di luar negeri agar
lebih efektif, sebab suara untuk dapil luar negeri ini lumayan besar,†tutur dia.
Simulasi Pemilu Anggota DPR serta Presiden dan Wakil Presiden Tahun
2019 bagi warga
negara
Indonesia di Luar Negeri ini diselenggarakan tanggal 20-23 Juli, dengan
rangkaian Bimtek Simulasi Pemungutan Suara LN (20/7) di Aula KJRI Penang,
Simulasi Pemungutan Suara TPSLN di Sunshine Function Hall (21/7), Simulasi
Pemungutan Suara KSK (Kotak Suara Keliling) di Pusat Argo Pelancongan Relau
(21/7), Simulasi Pemungutan Suara Melalui Pos di Aula KJRI Penang (22/7), dan
Simulasi Penghitungan Suara TPS, Pos, dan KSK, di Aula KJRI Penang (22/7), dan
terakhir Rapat Evaluasi Pelaksanaan Simulasi (23/7) di Aula KJRI Penang. [Nur Khotimah]