Surabaya, DKPP – Salah satu
syarat negara demokratis adalah melaksanakan Pemilu. Hasilnya tidak bisa
langsung diketahui secara pasti meskipun melalui survey. Anggota Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Dr. Alfitra Salamm mengatakan,
pelaksanaan Pemilu zaman sekarang jauh lebih demokratis dibandingkan dengan
zaman Orde Baru.
“Pemilu sekarang tidak bisa
diprediksi secara pasti. Masih ada kemungkinan-kemungkinan. Zaman Orde Baru itu
‘canggih’. Pelaksanaan Pemilu belum dimulai tetapi hasilnya sudah diketahui,â€
katanya saat memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi Kode Etik
Penyelenggara Pemilu di Kota Surabaya, Senin (24/9/2018) siang. Hadir dalam
kesempatan tersebut Ketua KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Timur Eko Sasmito,
Moch. Amin dan Wakil Rektor I Universitas Dr. Soetomo Dr Siti Marwiyah.
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota
Surabaya.Â
Mengapa demikian, lanjut dia,
pada zaman Orde Baru lembaga penyelenggara Pemilu di bawah pemerintah. Namanya
Lembaga Pemilihan Umum yang diketuai oleh Menteri Dalam Negeri. Hasil Pemilunya
pun sesuai dengan pesanan pemerintah. Sementara sekarang, lembaga penyelenggara
Pemilu itu sangat independen. Ada KPU yang melaksanakan tahapan Pemilu. Bawaslu
yang mengawasi tahapan Pemilu. Peserta Pemilu bersaing secara kompetitif. “KPU dan Bawaslu tidak bisa diintervensi oleh
pemerintah atau pihak manapun,†katanya. [Teten Jamaludin]