Bengkulu, DKPP – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Dr. Alfitra Salamm, APU berharap Pilkada Serentak 2020 yang digelar di 270 kabupaten, kota, dan provinsi saat pandemi Covid-19 menjadi pilkada yang sehat.
Impian mewujudkan pesta demokrasi yang sehat, tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara. Tetapi juga pemerintah, peserta (pasangan calon serta partai politik), dan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Alfitra Salamm dalam Seminar Nasional ‘Mewujudkan Pilkada Serentak 2020 yang Demokratis dan Berintegritas di Provinsi Bengkulu’ pada Sabtu (31/10/2020) di Aula Hotel Grage Bengkulu.
“Pilkada Serentak 2020 yang sehat menjadi tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, pengelenggara pemilu, setiap kandidat pasangan calon dan seluruh masyarakat,” ungkap Alfitra Salamm.
Pilkada yang sehat, menurut Alfitra, adalah pilkada yang patuh serta taat terhadap protokol kesehatan Covid-19. Seluruh pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam Pilkada Serentak 2020 harus mematuhi aturan tersebut.
Alfitra menerangkan hasil pemantauan selama tahapan pilkada berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia, yang paling banyak melanggar protokol kesehatan adalah kandidat, khususnya pendukung pasangan calon.
Ke depan dalam tahapan kampanye yang sedang berlangsung saat ini, kandidat pasangan calon dan tim sukses harus menghindari pengumpulan massa. Kampanye menggunakan media kreatif lain menjadi keharusan bagi kandidat serta tim sukses.
“Tim sukses harus berkreasi dengan media kampanye digital supaya dapat lebih diminati oleh sebanyak mungkin calon pemilih sehingga tidak kalah dengan kampanye atau pertemuan konvensional,” sambung Alfitra.
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini optimis masyarakat (pemilih) dapat menerima kampanye digital yang dilakukan kandidat dan tim sukses. Termasuk penyampaian misi dan visi kepada pemilih.
“Visi maupun misi paslon dapat disampaikan tanpa harus bertatap muka dengan masyarakat, sehingga baik paslon, pendukung dan masyarakat pemilih tetap terjaga dan tidak terpapar Covid-19,” kata Alfitra.
Dalam forum ini, Alfitra juga mengajak semua peserta membantu DKPP memantau pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 agar tetap dilaksanakan dengan berintegritas di tengah kontradiksi antara budaya demokrasi Indonesia yang berbasis keramaian dengan keadaan pandemi.
Seminar Nasional Mewujudkan Pilkada Serentak 2020 yang Demokratis dan Berintegritas di Provinsi Bengkulu ini digelar atas kerjasama antara DKPP dengan Universitas Prof. Dr. Hazairin S.H Bengkulu. Seminar dihadiri lebih dari 100 orang mulai dari civitas akademik, pegiat pemilu, aktivis perempuan, dan mahasiswa.
Selain Alfitra, seminar nasional ini juga diisi beberapa pemateri, antara Dr. Heri Sunaryanto (Anggota Tim Pemeriksa Daerah Provinsi Bengkulu), Dr. Aleksander (Pengamat Politik), Wahyu Widiastuti, M.Sc (Peneliti Komunikasi Politik), dan Dra. Harmiati, M.Si (Akademisi Univ Hazairin Bengkulu). (Humas DKPP).