Jakarta, DKPP – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Pemilu Beretika dan Berintegritas di Jakarta, Senin (30/1/2023). FGD ini melibatkan sejumlah penggiat Pemilu.
Ketua DKPP Heddy Lugito mengungkapkan bahwa keberadaan penggiat Pemilu sangatlah penting bagi demokrasi Indonesia. Menurutnya, partisipasi penggiat pemilu dalam tahapan pemilu memiliki kontribusi dalam Penegakan Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP).
“Kami DKPP hanya bisa menunggu aduan,” kata Heddy saat membuka kegiatan.
Sehingga Heddy menilai bahwa partisipasi penggiat Pemilu mampu menjadi kelompok penekan atau pressure group bagi seluruh penyelenggara Pemilu agar tetap mengindahkan aturan dan etika.
Secara tegas, Heddy pun sangat membutuhkan penggiat Pemilu dalam penegakan KEPP. Ia pun berharap sumbang saran dan pikiran dari seluruh penggiat yang hadir dalam FGD ini demi mewujudkan Pemilu yang beretika dan berintegritas.
“Silahkan kalau memang harus kritik DKPP, sampaikan kritik itu dalam forum ini. Kita akan menjadi pendengar yang baik,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris DKPP Yudia Ramli mengungkapkan bahwa Pemilu serentak Tahun 2024 memiliki kompleksitas yang lebih tinggi dibanding pelaksanan Pemilu sebelumnya.
Kondisi ini menurutnya, dipandang perlu untuk mengundang sejumlah penggiat Pemilu guna memberikan gagasan, ide, atau pemikiran guna mewujudkan Pemilu yang beretika dan berintegritas pada tahun 2024.
“Kami juga ingin menyamakan persepsi dengan penggiat Pemilu untuk mewujudkan Pemilu yang beretika dan berintegritas,” kata Yudia.
Selain Heddy dan Yudia, kegiatan ini juga dihadiri oleh empat Anggota DKPP, yaitu J. Kristiadi, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Ratna Dewi Pettalolo, dan Muhammad Tio Aliansyah.
Sejumlah penggiat Pemilu yang berpartisipasi dalam FGD ini adalah Democracy and Empowerment Partnership (DEEP) yang diwakili Neni Nurhayati, Komite Independen Sadar Pemilu (KISP) yang diwakili Wildhan Khalyubi, Network for Indonesia Democratic Society (Netfid) yang diwakili Muh. Afit Khomsani, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) yang diwakili Heroik Mutaqin Pratama, Migrant CARE yang diwakili Siti Badriyah, Lingkar Madani (LIMA) yang diwakili Ray Rangkuti, Komite Pemilih Indonesia (TePI) yang diwakili Hariaman Patianakota, Lembaga Studi Visi Nusantara Maju (LS Vinus) yang diwakili Yusfitriadi, Koalisi Perempuan Indonesia yang diwakili Mike Verawati, Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) yang diwakili Erik Kurniawan, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) yang diwakili Nixigo Sasvito, dan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) yang diwakili Jojo Rohi. [Humas DKPP]