Jakarta,
DKPP–
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Minggu (16/3/2014) malam telah
mengambil sumpah/janji para tokoh masyarakat yang disiapkan menjadi Anggota Tim
Pemeriksa di Daerah. Mereka berasal dari 33 provinsi di Indonesia, di mana
setiap provinsi diwakili oleh dua orang. Karena ada empat orang yang
berhalangan hadir, maka pengambilan sumpah diikuti oleh 62 orang. Dengan telah
diambil sumpah, berarti mereka siap bekerja dan bergabung dengan Anggota Tim
Pemeriksa lain dari DKPP, KPU Provinsi, dan Bawaslu Provinsi.
Pengambilan sumpah yang dilaksanakan di Hotel Arya
Duta, Tugu Tani, Jakarta, ini dipimpin langsung oleh Ketua DKPP Jimly
Asshiddiqie. Dalam sambutannya, Jimly memulai dengan menceritakan sejarah
keberadaan DKPP mulai dari Dewan Kehormatan KPU (DKPKPU)sampai menjadi lembaga
yang permanen. “Sewaktu masih DKKPU, kewenangannya hanya menindak Anggota KPU.
Sekarang, setelah menjadi permanen, DKPP juga punya kewenangan menegakkan kode
etik Anggota Bawaslu,†terang dia.
Lebih jauh, Jimly juga menjelaskan tentang kondisi
subjektif DKPP. Menurutnya, sumber daya yang dimiliki DKPP sangat terbatas.
Rata-rata tujuh anggota DKPP adalah dosen yang punya kesibukan luar biasa.
Selain itu, DKPP secara kelembagaan hanya ada di Ibu Kota negara, sementara
potensi pelanggaran di daerah sangat besar.
“Beruntunglah undang-undang membolehkan untuk
membentuk Tim Pemeriksa di Daerah. Jadi Saudara-saudara ini akan menjadi salah
satu perwakilan DKPP di daerah. Tapi tugas Tim Pemeriksa nanti hanya melakukan
pemeriksaan. Soal putusan tetap menjadi kewenangan pleno DKPP,†ujarnya.
Kepada Anggota Tim yang rata-rata akademisi serta
mantan Anggota KPU dan Bawaslu Provinsi, Jimly berpesan agar mereka mampu menjadi
bagian kesuksesan Pemilu 2014. Pemilu 2014, kata mantan Ketua MK ini, harus
menjadi Pemilu yang tepercaya. Image demokrasi
prosedural harus diubah menjadi demokrasi substansial.
“Sesudah Reformasi, visinya adalah Pemilu
berintegritas. Kita harus tinggalkan budaya Pemilu lama yang hanya sekadar Pemilu.
Oleh karena itu, selain hukum, Pemilu ini harus diimbangi dengan sistem etika,â€
tambah dia.
Acara pengambilan sumpah dihadiri oleh Anggota
DKPP Saut Hamonangan Sirait, Anna Erliyana, Nelson Simanjunta (ex officio Bawaslu), Ida Budhiati (ex officio KPU), Ketua Bawaslu Muhammad,
Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, Sekjen Bawaslu/DKPP Gunawan Suswantoro,
Kepala Biro DKPP Ahmad Khumaidi, para Kabag dan Kasubag DKPP, serta jajaran
staf DKPP. Seusai acara pengambilan sumpah, para Anggota Tim Pemeriksa langsung
mengikuti pembukaan Bimbingan Teknis. (as/dw)