Makassar, DKPP- Kesuksesan teknis penyelenggaraan pemilu, sebagian besar ada di pundak penyelenggara pemilu sebagai garda terdepan. Hal tersebut ditegaskan Anggota DKPP Dr. Ida Budhiati dalam penutupan kegiatan pendidikan etik bagi penyelenggara pemilu se-Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (28/2) di Makassar.
Selanjutnya, untuk menghadapi tantangan tersebut Ida menyampaikan tiga hal, pertama bersama-sama secara terintegrasi yakni KPU, Bawaslu dan DKPP meningkatkan kapasitas sumber daya manusia penyelenggara pemilu.
“Di antara penyelenggara pemilu diharapkan satu frekuensi. Punya pemahaman yang sama di dalam membaca satu aturan yang sama,” kata Ida.
Kedua, Ida mendorong agar KPU dan Bawaslu mengefektifkan pengawasan internal. Memastikan jajaran di bawah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan memberikan solusi dari problem teknis di lapangan. Ida juga mendorong agar KPU dan Bawaslu Kabupaten/ Kota untuk terus menerus menagih laporan di bawah sebagai bentuk kontrol pelaksanaan tugas di bawah.
“Ciptakan instrumen yang dapat mengontrol kinerja di bawah,” tegas Ida.
Ketiga, Ida meminta kepada peserta yang hadir untuk menyebarluaskan materi tentang kode etik kepada badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu. Menurutnya, metode yang dilakukan bisa dengan mengadopsi dari DKPP atau pun dikreasikan mengingat penyelenggara pemilu tingkat Ad Hoc berusia muda dan tergolong kelompok milenial.
“Buat sebanyak mungkin exercise potensi-potensi permasalahan di lapangan. Berikan lebih banyak contoh kasus potensi permasalahan dalam bimtek. Harus kreatif menciptakan metode bimtek agar menarik, jangan monoton karena penyelenggara pemilu banyak berusia muda,” terang Ida. (Irmawanti)