Tanjung Pinang, DKPP – Acara Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan DKPP di Provinsi
Kepulauan Riau, Kamis (28/5/2015), mengungkap banyak hal terkait persiapan
pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015 di provinsi tersebut. Satu hal yang
menjadi kekhawatiran adalah soal kondisi cuaca jika Pilkada digelar di bulan
Desember.
Kekhawatiran tersebut dirasakan oleh penyelenggara Pemilu di Kabupaten Anambas
dan Natuna. Dua kabupaten ini secara geografis memang berada di tengah laut
lepas yang berdekatan dengan Laut Cina Selatan.
“Bulan Desember adalah musim ekstrem akibat adanya angin utara. Ombak laut bisa
mencapai, 5-6 meter,†ungkap Komisioner KPU Kabupaten Natuna Junaedi Abdillah.
Dikhawatirkan cuaca tersebut akan berdampak pada tahapan Pilkada. Pasalnya,
dalam kondisi cuaca yang ekstrem itu, kata Komisioner KPU Anambas Syukrillah,
hanya kapal besar yang dapat beroperasi. Untuk menuju satu kecamatan ke
kecamatan lain untuk kepentingan Pilkada harus menggunakan kapal besar.
“Kalau mau efisien sebenarnya dapat menggunakan kapal nelayan. Tapi sekarang,
kapal nelayan tidak bisa dipakai untuk penumpang. Ada lagi kapal milik Pemda
yang menjadi operasional Bupati. Tapi apakah itu dibolehkan, dan tidak
melanggar kode etik?†urai Syukrillah.
Dengan kondisi seperti itu, Anggota DKPP Nur Hidayat Sardini memberi saran agar
mereka tidak terlalu khawatir. Ketakutan kepada DKPP dinilainya terlalu
berlebihan.
“Namanya alam tidak bisa kita lawan. Agar tidak dipersoalkan bentengi Anda
dengan praktik administrasi, bikin berita acara. Itu bisa jadi bukti di pengadilan.
Anda jangan takut DKPP,†terang Ketua Bawaslu RI periode 2008-2011 ini. [Arif
Syarwani]
Editor: Dio