Pekanbaru, DKPP – “Gerakan nasional pribumi bukan dimulai pada 1908, tetapi sudah ada
sejak 1905. Apa yang kita peringati sebagai Hari Kebangkitan Nasional setiap 20
Mei yang dilatari dengan lahirnya Budi Utomo di tahun 1908 sebenarnya kurang
tepat karena jauh sebelum itu sudah ada gerakan nasional pribumi yang bernama
Syarekat Dagang Islam (SDI),†ucap Jimly dihadapan semua Ketua dan Anggota KPU
Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.
Akta Notaris SDI berbahasa Melayu dan
risalah rapatnya pun berbahasa Melayu. Sementara, Budi Utomo akta notarisnya
berbahasa Belanda dan risalah rapatnya berbahasa Jawa dan Belanda. Meskipun tidak semua orang
Indonesia mau disebut orang Melayu, tetapi bahasa Melayu merupakan cikal bakal
bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Dari data ini bisa disimpulkan bahwa
kebangkitan nasional pertama adalah pada 1905 dengan lahirnya SDI.
“Jangan hanya karena memakai istilah
Islam, bukan nasional. Istilah Islam saat itu bermakna pribumi sebagai lawan
kata kompeni. Artinya, SDI lah gerakan nasional pribumi. Sementara, Budi Utomo
lebih didominasi kalangan priyayi,†terangnya.
Namun, lanjut dia, yang penting dicermati
adalah bagaimana kita sebagai Penyelenggara Pemilu, mampu membangun bangsa,
membangun demokrasi melalui pemilu yang berintegritas.
Untuk diketahui, di Provinsi Riau, daerah
yang akan melaksanakan Pemilukada Serentak Tahun 2017 adalah Kota Pekanbaru dan
Kabupaten Kampar. [Nur Khotimah]