Jayapura – DKPP, Ketua Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) Prof. Jimly
Asshiddiqie mengajak pihak Perguruan Tinggi untuk senantiasa aktif memberikan
peran terhadap pencerdasan bangsa. “Indonesia mengalami defisit keteladanan
kepemimpinan yang hebat. Banyak pemimpin kita setelah reformasi ketika mau
membuat suatu kebijakan selalu bersandar pada hasil survei/pasar. Kenyataan ini
menjadi tantangan dunia pendidikan. Peran para dosen adalah mengembalikan
paradigma ini agar pemimpin bangsa kita harus lebih mengedepankan gagasan.
Kebijakan pembangunan mesti selalu berbasis pada ide. Ide-ide kebaikan mengenai
prinsip-prinsip dalam bernegara sebagaimana tercermin dalam Pancasila dan UUD
1945â€. Hal ini dikemukakan Jimly yang juga Guru Besar Fakultas
Hukum Universitas Indonesia,
saat jadi narasumber pada diskusi interaktif dengan para dosen Universitas
Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Papua, pada Sabtu malam (18/1/2014).
Diskusi
interaktif yang dihadiri Rektor Muhdi Ibrahim, Direktur
Pascasarjana Sudarto, Wakil Rektor 1 dan 2 serta para pimpinan Prodidan dosen
Universitas Yapis ini, mantan Ketua MK RI dan juga mantan anggota Dewan
Pertimbangan Presiden RI
Bidang Hukum dan Ketatanegaraan
ini menerangkan,
“dunia kampus perlu memberikan pendidikan politik bagi segenap citivitas
akademika dan rakyat agar dalam menggunakan hak pilih pada Pemilu 2014 dengan
memilih pemimpin yang baik. Perguruan Tinggi berperan mengajak warga masyarakat
untuk tidak golput. Mengajak rakyat untuk berpartisipasi melakukan pengawasan
terhadap penyelenggaraan Pemiluâ€.
Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim
se-Indonesia (ICMI)ini
juga mengatakan, “kita tidak perlu pesimis memilih pemimpin. Kenyataan
membuktikan, Indonesia negara demokrasi terbesar di dunia dengan ciri sebagai
bangsa paling majemuk di dunia dan bangsa paling kaya termasuk dalam kemajuan
kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kita harus menunjukkan sikap
inklusif dalam pergaulan dunia internasional dengan tidak perlu bersikap
tertutupâ€, kata Jimly yang juga Penasehat Komnas HAM RI ini. (ry).