Jakarta, DKPP –
Pada sesi satu dalam acara Focus Group Discussion Penyusunan Jurnal Etika dan
Pemilu membedah tulisan-tulisan dari para penulis, pada Kamis (29/11/2018)
malam di Jakarta.
Daniel Zuchron
menulis Etika Pengawas Pemilu: Catatan Filsafat. Tujuan tulisan ini adalah
untuk menelisik permasalahan etika pengawas pemilu. “Yang saya soal dalam
tulisan ini adalah bagaimana memahami eksistensi etika pada pengawas Pemilu.
Persoalan etika menyangkut persoalan eksistensial. Bagaimana penyelenggara
pemilu mampu melingkupi dirinya dengan etika,†jelasnya.
Prof Teguh
Prasetyo mengatakan, filsafat dimulai dari keragu-raguan dan hasilnya pun
dengan keragu-raguan. Filsafat itu adalah berpikir secara mendasar. “Orang
pacaran pun perlu filsafat. Apalagi dalam Pemilu. Tapi filsafat jangan lihat
yang susah-susahnya. Justu malah sebaliknya,†katanya.
Teguh
melanjutkan, Pemilu itu memang rumit. Rumitnya Pemilu sehingga menjadi
inspirasinya untuk menulis buku terkait dengan Pemilu melalui pendekatan
filsafat. Judulnya, Filsafat Pemilu. “Dalam buku itu yang akan dirilis pada
akhir bulan ini menjelaskan sekaligus mengurai kerumitan-kerumitan perlu secara
mendalam menjadi pembahasan yang mudah dicerna dan dipahami,†jelas dia.Â
Tulisan lain
yang dibedah pada sesi pertama “Tantangan Integritas Hari Pemungutan dan
Penghitungan Suara Pemilu Tahun 2019†yang ditulis oleh Dr Nur Hidayat Sardini,
SSos, MSi. NHS, sapaan akrab Nur Hidayat Sardini membahas mengenai Pemilu dan
Problematikanya. Inti dari pemilu adalah pemungutan dan penghitungan suara,
konversi suara rakyat menjadi kursi kekuasaan. “UU 7 Tahun 2017 – pemilu
digelar serentak legislatif dan presiden. Pemilu serentak menjadi sumber
masalah baru dan lebih kompleks. Berkaca dari data 2014 di DKPP, tren pengaduan
meningkat ketika menjelang hari H Pemilu,†jelasnya.
Selanjutnya,
Rikson H Nababan menulis tentang Kedudukan Produk Hukum DKPP Dalam Hukum
Administrasi Negara. Tulisan-tulisan yang akan dibahas merupakan hasil dari
limited call for paper. Tema utama dari jurnal Etika dan Pemilu yang akan
diangkat adalah “Modus Pelanggaran Pilpres 2014, dan Langkah Preventif Pelanggaran
Pilpres 2019â€.   Â
FGD dibuka oleh
Ketua DKPP Harjono. Acara ini akan diselenggarakan selama hingga tanggal 1
November 2018. Hadir anggota DKPP Prof Teguh Prasetyo, Ida Budhiati, Kepala
Biro Administrasi DKPP Bernad D Sutrisno, Kepala Bagian Adiministrasi Umum
Yusuf dan sebagian staf sekretariat DKPP. Mitra Bestari yang hadir Alfan
Alfian, Moch. Nurhasyim, dan Sri Budi Eko Wardani. [teten jamaludin]
Â