Pandan,
DKPP – “Satu hal yang harus dipahami saudara ialah jangan pernah berpikir bahwa
Pemilu dampaknya tidak sederhana. Jika ada ketidakadilan di dalam pemilu, akan
menimbulkan akar pahit di hati masyarakat,†tegas Saut di hadapan para peserta
Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penegakkan Kode Etik Penyelenggaraan
Pemilu Pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2017†di Pia
Hotel, Kota Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Minggu (14/8).
Imbasnya,
lanjut dia, tidak hanya di pemilu lagi atau ranah politik, namun akan berpengaruh
ke ranah yang lain, misal di ranah sekolah, rumah tangga atau organisasi
kemasyarakatan. Akar pahit ini akan mencari muara-muara di proses-proses
politik pemilu. Akar pahit ini menginginkan penyaluran pembalasannya. Apalagi
jika diketahui oleh peserta bahwa Penyelenggara Pemilu baik secara langsung
ataupun tidak langsung menampakkan keberpihakannya, kehilangan independensi dan
netralitasnya, maka hal ini akan menimbulkan akar pahit di hati masyarakat dan
menimbulkan kerugian bagi diri sendiri.
“Kenyataannya,
kita sebagai Penyelenggara Pemilu mengemban amanah moralitas dari tiap-tiap
agama yang kita anut untuk selalu berlaku jujur dalam semua aspek kehidupan,
disamping asas luber dan jurdil dalam pemilu. Jika hal ini terus dipupuk dan semakin
baik, maka pemimpin akan tunduk kepada rakyat,†tuturnya.
Nantinya,
lanjut dia, tidak ada lagi kita mendengar pemimpin yang korupsi, pendidikan semakin
maju, semakin banyak akademisi, yang tentunya dirasakan oleh anak cucu kita.
“Jangan
melihat pemiu hanya sebagai proses menyangkut bilik suara, surat suara,
penghitungan dan rekapitulasi hasil suara, dan sebagainya. Namun, dibalik itu
semua, menggumpal nilai-nilai yang luar biasa, yang nantinya tanpa ada
sosialisasi dan FGD seperti ini rakyat memiliki mindset yang baik tentang
kriteria kepala daerah. Pemilu ini memiliki signifikansi dalam proses
penguatan-penguatan individu, penguatan kebersamaan, dan dalam proses penguatan
perwujudan kedaulatan rakyat dalam seluruh dimensinya,†ujarnya.
Menurutnya, akan ada value adding, jika kita bekerja
dengan berpegangan bahwa Penyelenggara Pemilu mengemban amanah yang sangat
bermakna bagi bangsa dan negara. [Nur Khotimah]