Jakarta, DKPP – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Ratna Dewi Pettalolo, mengungkapkan kualitas demokrasi atau pemilu di tanah air dapat diukur dari dua indikator, yakni proses dan hasil.
Indikator proses di dalamnya termasuk penyelenggara pemilu, pemilih, dan peserta pemilu. Jika
sudah baik, sudah bisa dipastikan indikator hasil akan baik.
Demikian disampaikan Ratna Dewi Pettalolo dalam seminar nasional dengan tema “Penataan Sistem Pemilu di Indonesia: Menjaga Daulat Rakyat”, yang diselenggarakan UMJ Press University Publisher di Jakarta, Jumat (5/9/2029).
“Jika demokrasi atau pemilu ini dimulai dari yang baik, sudah pasti hasilnya akan baik. Lebih jauh lagi penyelenggaraan negara kita ini ke depan akan baik,” ungkap Ratna Dewi Pettalolo.
Integritas penyelenggara pemilu, sambung Ratna Dewi, tidak hanya saat pemilu, tetapi juga sebelum dan sesudah pesta demokrasi tersebut dilaksanakan. Dalam hal ini penyusunan peraturan perundang-undangan pemilu.
Tidak hanya itu, peraturan perundang-undangan pemilu juga tidak hanya mengatur hal-hal teknis kepemiluan. Tetapi juga dipastikan bahwa pelaksanaan pemilu yang jujur, adil, dan kredibel.
“Dalam catatan DKPP, persoalan terkait pelaksanaan pemilu yang jujur, adil, dan kredibel, masih dipermasalahkan, diadukan ke DKPP, dan semua itu kami periksa. Sebagian besar dalil-dali yang diadukan itu terbukti,” tegas perempuan asal Kota Palu ini.
Berbicara integritas, menurutnya, tidak hanya terfokus pada penyelenggara pemilu. Tetapi juga peserta pemilu, partai politik maupun perseorangan, serta pemilih dengan latar belakang yang berbeda-beda.
“Ini juga perlu kita pelajari, apakah ini (peserta pemilu dan pemilih) menjadi sebab belum tercapainya kualitas demokrasi yang diharapkan. Mungkin ada faktor-faktor lain yang perlu kita carikan jalan keluarnya,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Ratna Dewi menyampaikan etika pemilu tidak hanya terkait penyelenggara pemilu. Tetapi juga etika instrumen pemilu, etika pemerintahan, etika pemilih, dan etika penegak hukum pemilu.
“Banyak yang bersentuhan dengan etika pemilu ini, meskipun yang menjadi fokusnya adalah penyelenggara pemilu itu sendiri,”ucapnya.
Sebagai informasi, dalam seminar nasional ini hadir narasumber lainnya, antara lain Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin, serta Anggota KPU RI, Idham Holik. (Humas DKPP)