Jakarta, DKPP – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP RI), Ratna Dewi Pettalolo, mengingatkan pada kaum perempuan, politik uang adalah bahaya besar dan bagian yang merusak proses pemilu, menurutnya ini adalah tanggung jawab bersama.
“Politik uang ini menjadi tantangan terbesar bagi kita (perempuan) dalam menghadapi pemilu serentak 2024,” ungkap Dewi dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif di The Acacia Jakarta, pada Kamis (15/9/2022).
Godaan politik uang juga momok bagi penyelenggara pemilu, terutama di tingkat ad hoc. Menurutnya, tidak sedikit yang memilih jalan pintas atau tergiur dengan uang dalam menjalankan tugasnya.
“Jangan sampai karena bersifat sementara jadi berani atau tergoda dengan uang. Ini harus menjadi perhatian kita semua, termasuk perempuan dalam forum ini,” sambung Anggota Bawaslu RI periode 2017-2022.
Dewi menambahkan, perempuan harus menyiapkan diri sebaik mungkin dan meningkatan pengetahuannya sebelum terjun ke dunia politik, terutama Pemilu Serentak 2024. Tidak terkecuali terkait kepemiluan.
Selain itu, sambungnya, perempuan dituntut memiliki jaringan yang luas dan kemampuan berorganisasi yang handal. Hal tersebut juga menjadi investasi sosial bagi perempuan yang akan mencalonkan dalam pemilihan kepala daerah.
“Perkuat jaringan secara luas, tidak hanya dengan organisasi atau komunitas perempuan saja, tapi dengan organisasi lain di akar rumput,” tegasnya Dewi. (Humas DKPP)