Jakarta, DKPP – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengapresiasi pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024 di Jakarta berlangsung dengan tertib dan lancar beberapa waktu lalu.
Apresiasi tersebut disampaikan Anggota DKPP Ratna Dewi Pettalolo dalam kegiatan Rapat Kerja Penyusunan Laporan Akhir Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024 di Jakarta, pada Senin (3/2/2025).
Menurutnya, Pilkada di Jakarta 2024 seperti 2017 yang berlangsung panas dan penuh ketegangan karena diselimuti dengan isu SARA.
“Saya sangat bersyukur karena isu SARA ini tidak ada lagi pada Pilkada tahun 2024 di Jakarta. Karena isu SARA dalam Pemilu maupun Pilkada itu terjadi pertama kali terjadi di Jakarta kemudian menyebar,” ungkap Ratna Dewi Pettalolo.
Pada tahun 2017, sambungnya, Jakarta menjadi tolok ukur atau barometer pelaksanaan Pemilu dan Pilkada di Indonesia. Sebagai pusat informasi, apa yang terjadi di Jakarta menyebar dengan sangat cepat dan massif.
“Penyelenggara Pemilu di Jakarta pada semua level berhasil melakukan pencegahan sehingga isu ini (SARA, red.) tidak kembali bergulir di tahun 2024. Sudah tidak laku lagi isu SARA untuk dijual,” ujar perempuan yang akrab disapa Dewi ini.
Tak hanya itu, Dewi juga menyebut Pilkada Jakarta semakin paripurna karena hasilnya diterima seluruh peserta Pilkada. Salah satu indikatornya adalah tidak adanya Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilkada Jakarta di Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurutnya, hal tersebut menunjukan tinggina tingkat kepercayaan dari masyarakat dan peserta Pemilu kepada upaya penyelenggara Pemilu.
“Apa yang dikerjakan oleh penyelenggara termasuk Bawaslu diterima dengan baik oleh masyarakat maupun peserta Pemilu,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pilkada Jakarta tahun 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon, yakni Pramono Anung – Rano Karno, Ridwan Kamil – Suswono, dan Dharma Pongrekun – Kun Wardana. Keluar sebagai pemenang yaitu Pramono Anung – Rano Karno dengan perolehan suara 50,07%. [Humas DKPP]