Jakarta, DKPP – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Ratna Dewi Pettalolo mengajak kaum perempuan menolak politik uang pada Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang akan datang.
Perempuan memiliki posisi lemah manakala dihadapkan dengan politik uang yang terus menggerus kualitas pemilu dan demokrasi di Indonesia.
Di sisi lain, ruang perempuan untuk berkiprah di dunia politik sangat besar. Misalnya saja pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 ada belasan ribu kursi di tingkat kabupaten/kota, provinsi, sampai pusat yang diperebutkan.
Hal itu disampaikan dalam Seminar Nasional Peningkatan Peran Perempuan Dalam Pemilu 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas yang dilaksanakan oleh PP Wanita Syarikat Islam (WSI) di Ruang Delegasi MPR RI, Nusantara V, Sabtu (17/12/2022).
“Harapan kita semua kualitas pemilu mendatang (2024, red) akan semakin baik. Serta peran perempuan semakin kuat dan mencapai target,” kata Ratna Dewi Pettalolo.
Politik uang, kata perempuan asal Sulawesi Tenggara ini, menjadi salah satu hambatan bagi perempuan di dunia politik. Terlebih upaya untuk menghapus politik uang bukan perkara yang mudah.
“Masyarakat juga permisif dengan politik uang. Sehingga pemilih juga sudah dicap oleh peserta pemilu bahwa masyarakat itu harus diberi. Ini menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat dan pembelajaraan ke depan,” lanjutnya.
Penguatan organisasi-organisasi perempuan dan investasi sosial yang masif diperlukan menghapus hambatan perempuan berpolitik. Sehingga peluang untuk mendapatkan suara dan terpilih akan semakin besar.
“Dengan seperti ini, Insya Allah kaum perempuan tidak merasa sendirian di dunia politik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, seminar nasional ini dihadiri oleh Prof. Valina Singka Subekti, Anggota DKPP Periode 2012 -2017 sekaligus Ketua Umum PP WSI. Serta Ketua KPU RI Periode 2020-2022, Ilham Saputra. [Humas DKPP]