Jakarta, DKPP – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Ratna Dewi Pettalolo mengimbau pengawas Pemilu untuk berhati-hati dalam berkomunikasi dengan peserta Pemilu serta masyarakat.
Imbauan tersebut disampaikan dalam pembekalan bagi 1.914 Anggota Bawaslu Periode 2023 – 2028 dari 514 kabupaten/kota yang dilantik di Jakarta Barat pada Jumat (19/8/2023) malam.
“Komunikasi dengan peserta Pemilu, pemilih atau dalam rangka sosialisasi harus dicerna dan disusun sedemikian rupa agar tidak menimbulkan prasangka dan persepsi negatif di masyarakat,” kata Ratna Dewi Pettalolo.
Dalam berkomunikasi, sambung Ratna Dewi, penyelenggara Pemilu sebaiknya memakai bahasa Indonesia baku. Ketika memakai bahasa daerah maka harus mengandung nilai positif.
Dosen Hukum Universitas Tadulako ini menambahkan, apa yang dilakukan para penyelenggara Pemilu selalu dinilai oleh masyarakat. Tidak hanya dinilai benar atau salah, tetapi juga patut atau tidaknya.
“Masyarakat menilai penyelenggara itu bukan lagi benar atau salah, tetapi juga patut atau tidaknya tindakan dan ucapan penyelenggara,” tegasnya.
Kepada seluruh Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota yang dilantik, Ratna Dewi mengingatkan untuk menjaga integritas dan profesionalitas seiring tahapan Pemilu yang terus berjalan dengan potensi permasalahan yang semakin besar.
Oleh karena itu, penyelenggara terikat dengan peraturan perundang-undangan serta kode etik dalam menjalankan tugas, fungsi, serta kewenangannya.
“Teman-teman semua setelah dilantik akan langsung diuji di medan yang berat. Integritas maupun profesionalitas akan diuji seiring dengan tahapan Pemilu yang terus berjalan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pelantikan 1.914 Anggota Bawaslu Periode 2023 – 2028 dari 514 kabupaten/kota dipimpin langsung oleh Ketua Bawaslu Rahmat Bagja. Serta dihadiri Ketua dan Anggota KPU RI, Bawaslu Provinsi se-Indonesia, dan undangan lainnya. [Humas]