Jakarta, DKPP – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Prof. Teguh Prasetyo mengajak Tim Pemeriksa Daerah (TPD) di seluruh Indonesia untuk membangun demokrasi melalui etika guna terciptanya pemilu yang bermartabat.
Menurutnya, diperlukan rekonsiliasi nilai yang luar biasa untuk mengubah status pemilu atau pilkada dari rumit, menjadi bermartabat.
Hal ini disampaikan Teguh dalam acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Tim Pemeriksa Daerah (Rakornas TPD) dan Laporan Kinerja (Lapkin) DKPP Tahun 2020 di Jakarta, Jumat (18/12/2020) malam.
Ia menambahkan, kode etik penyelenggara pemilu memiliki peran yang penting dalam membangun pemilu dan demokrasi di Indonesia.
“Etik tidak hanya memberikan penguatan akan tetapi penekanannya lebih pada pijakan, yaitu filsafat pemilu,” kata Teguh.
Ke depannya, lanjut Teguh, filsafat pemilu akan mewujudkan kemartabatan dalam semua aspek pemilu, mulai dari penyelenggara pemilu, peserta pemilu (partai politik dan calon) hingga masyarakat.
Terlebih, ungkap Teguh, saat ini filsafat pemilu sudah masuk dalam pengajaran program pasca sarjana di sejumlah kampus.
“Ini menjadi awal yang baik untuk kita,” tandas akademisi yang telah menulis 43 buku ini.
Dalam kesempatan ini, Teguh juga menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh TPD karena terus ikut bersama membangun demokrarasi dan etika serta meningkatkan partisipasi masyakarat guna terciptanya pemilu yang bermartabat.
Untuk diketahui, kegiatan Rakornas dan Lapkin DKPP Tahun 2020 ini diadakan pada 18-19 Desember 2020 dan diikuti oleh ratusan TPD dari 34 provinsi di Indonesia. Mengingat adanya protokol kesehatan, seluruh peserta dibagi dalam sejumlah titik di Jakarta.
Sebelum kegiatan ini dibuka, DKPP juga memfasilitasi tes antigen bagi seluruh peserta guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. [Humas DKPP]