Jakarta, DKPP – Anggota DKPP, Prof. Teguh Prasetyo menghadiri Sidang Pelantikan Presiden-Wakil Presiden Masa Jabatan 2019-2024 di Gedung Nusantara, Komplek MPR/DPR/DPD, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Menurut Teguh, pelantikan ini merupakan akhir menggembirakan dari proses Pemilu 2019 yang cukup panjang dan dilaksanakan secara serentak untuk kali pertama sejak Indonesia berdiri.
Ia menjelaskan, hal ini karena pelantikan ini disertai dengan pengakuan dari pihak lain yang juga berkompetisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dan pernyataan akan membantu dalam pemerintahan.
“Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih merupakan hasil dari demokrasi yang bermartabat menurut saya,” kata Teguh usai pelantikan.
“Dan ini suatu hal yang bagus bagi pendidikan politik di Indonesia karena diakhiri dengan damai,” imbuhnya.
Teguh menilai, sebuah Pemilu bermartabat adalah kompetisi yang dilaksanakan sesuai dengan aturan yang disepakati dan juga terdapat pengakuan dari pihak lain terhadap kemenangan yang diraih oleh pemenang.
Sebagaimana diketahui, MPR baru saja melantik Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024, yaitu Joko Widodo dan Ma’ruf Amin Gedung Nusantara, Komplek MPR/DPR/DPD, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Pasangan ini sendiri diumumkan oleh KPU sebagai pemenang dari Piplres 2019 pada 21 Mei 2019 setelah meraih 85.607.362 suara atau 55,50 persen dari total suara sah nasional yang mencapai 154.257.601 suara.
Sedangkan pasangan lain yang menjadi kontestan dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 68.650.239 atau 44,50 persen suara. Prabowo-Sandiaga diketahui hadir dalam pelantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Selain itu, Teguh menambahkan, hal positif lainnya yang tampak dari pelantikan ini adalah kehadiran Presiden Indonesia terdahulu, yaitu Megawati Sukarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.
“Ini adalah hal yang menggembirakan sehingga ke depan bangsa Indonesia bisa menghadapi tantangan yang berat pada saat semua komponen bangsa bersinergi,” tutupnya. [Humas DKPP]