Jakarta, DKPP – Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Tim Pemeriksa Daerah (Rakornas TPD) dan Penyampaian Laporan Kinerja (Lapkin) DKPP Tahun 2020 secara resmi ditutup oleh Ketua DKPP, Prof. Muhammad pada Sabtu (19/12/20).
Dalam pidato penutupan tersebut Prof. Muhammad atas nama Ketua dan Anggota DKPP menyampaikan terima kasih kepada Mentri Dalam Negeri dan seluruh jajarannya yang telah memfasilitasi DKPP.
“Luar biasa fasilitas yang telah diberikan kepada DKPP. Penuh bersahabat dan tidak sedikit pun melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan DKPP. Ini statemen resmi DKPP, jadi kekhawatiran orang, kekhawatiran sebagian teman-teman NGO yang mengatakan DKPP di bawah Kemendagri takutnya A….B…C…. maka di forum ini kami menyampaikan, kekhawatiran itu tidak terbukti dan tidak terjadi,” tegas Muhammad.
Terkait laporan kinerja, Prof. Muhammad menjelaskan beberapa hal. Pertama yang dilakukan DKPP saat ini adalah ‘legacy’, warisan yang sangat baik dari Prof. Jimly dan Pak Harjono, keduanya pernah menjabat sebagai Ketua DKPP. DKPP periode saat ini menjadi mudah karena warisan baik yang ditinggalkan pendahulunya.
“Sejatinya laporan kinerja DKPP, intinya DKPP memperhadapkan kinerjanya kepada publik, kepada masyarakat, kepada rakyat yang notabene pemilik kedaulatan sesungguhnya. Bukankah suara di kotak suara itu itu adalah murni suara rakyat? maka hari ini di tahun 2020 DKPP kembali melaporkan kinerja nya kepada anda semua rakyat Indonesia yang kami cintai,” kata Muhammad.
Menurut Ketua Bawaslu Periode 2012-2017 ini, nafas dari kegiatan lapkin adalah sejalan dengan apa yang selama ini KPU dan Bawaslu lakukan. Di KPU masyarakat mengenal konsep ideologi, tagline ‘KPU Melayani’. Lalu Bawaslu, ‘Bersama Rakyat Awasi Pemilu Bersama Bawaslu Kita Tegakkan Keadilan Pemilu’.
“Visi, tujuan, target, dan semangat perjuangan sama, kita menjadi satu kesatuan penyelenggaraan pemilu,” ujarnya.
Kedua, penyelenggara pemilu akan membangun tiga tata kelola. Satu tata kelola di jalan Imam Bonjol, satu di Jalan Thamrin, dan satu di Jalan Wahid Hasyim.
“Alhamdulillah terbangun yang namanya tata kelola pemilu. Pak Arif Budiman bersama lima anggota KPU RI sudah membangun fondasi itu dan itu harus diteruskan. KPU melayani, sudah semakin dekat orang dengan pelayanan terkait hak-hak elektoral masyarakat. Bawaslu juga punya semangat tagline yang tidak kalah, mengembangkan tata kelola pengawasan pemilu. Sejumlah instrumen, strategi, terobosan, luar biasa. Saya bangga melihat Bawaslu hari ini. Ternyata, alhamdulillah penerus kita jauh lebih berhasil daripada dua periode sebelumnya,” lanjutnya.
“Kemudian, di DKPP akan membangun tata kelola perilaku penyelenggara pemilu. Jadi tata kelola pemilu, tata kelola pengawasan pemilu, dan tata kelola perilaku penyelenggara pemilu harus padu menjadi satu satu tarikan nafas sehingga kalau ada yang mencoba mengganggu dua tiga harmoni ini akan berhadapan dengan rakyat, karena tujuan kita sama memastikan keadilan bermartabat seperti yang selalu disampaikan oleh Prof Teguh,” tambahnya.
Pada akhir pidatonya, DKPP melalui ide yang digagas anggotanya, Dr. alfitra salam dan dan disetujui oleh anggota lain akan membangun sebuah prinsip nilai bahwa tata kelola perilaku akan menjadi gaya hidup.
“Di manapun kita berada selalu pada kontrol yang namanya nilai etika. Kita menjalankan tugas sebagai anggota KPU, anggota Bawaslu, anggota DKPP bukan hanya melepas kewajiban tetapi kita butuh berintegritas,” pungkasnya.
Hadir dalam Lapkin: Ketua & Anggota DKPP; Ketua & Anggota KPU, Arief Budiman dan I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi; Ketua, Anggota, dan Sekjen Bawaslu, Abhan, Rahmat Bagja, Ratna Dewi Petalolo, Moch. Afifuddin, Fritz Siregar, dan Gunawan Suswantoro
Undangan lain: Prof. Dr. Supandi, S.H., M.Hum (Ketua Muda MA Urusan Lingkungan PTUN) dan Dr. Ir. Muhammad Hudori (Sekjen Kemndagri) sedangkan Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tandjung (Ketua Komisi 2) hadir secara virtual. [Humas DKPP]