Makassar, DKPP – Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
(DKPP) Prof.
Muhammad meninjau pelaksanaan Pilkada Serentak di Provinsi Sulawesi Selatan,
Rabu (27/6). Dalamtersebut Muhammad
didampingi Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Selatan, Faisal Amir, Anggota
Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan Azry Yusuf dan Hasmaniar Bachrun, serta
Jajaran Sekretariat Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan.
Muhammad menilai bahwa proses-proses edukasi atau pendidikan
politik pada Pilkada Sulawesi Selatan baik yang dilakukan partai politik maupun
KPU dan Bawaslu terlihat hasilnya. Ia menegaskan bahwa pasangan calon Gubernur
Sulawesi Selatan yang jumlahnya empat itu memberi kesempatan kepada pemilih di
Sulawesi Selatan untuk memilih yang terbaik, sesuai apa yang menjadi hasil
penelusuran visi misi program pasangan calon tersebut.
“Kalau DKPP melihat, ini adalah sebuah proses pendidikan
politik. Jadi, tentu dengan banyaknya pasangan calon itu berarti proses-proses
pendidikan politik, kaderisasi politik, dan rekrutmen politik itu berjalan,â€
tutur Ketua Bawaslu RI periode 2012-2017.
“Masyarakat mempunyai kesempatan dalam bentuk pilihan
(pasangan calon) yang lebih beragam, tidak satu atau dua,†tambahnya.
Berdasarkan data Bawaslu Provisi, tingkat kerawanan TPS di
Kabupaten Maros termasuk yg tertinggi. Maka, rombongan memilih TPS daerah
Kabupaten Maros dan Kota Makassar untuk ditinjau.
Sebelum melakukan peninjauan, rombongan berkoordinasi
terlebih dahulu di Kantor KPU dan Panwas Kab. Maros. Kemudian, rombongan
meninjau TPS 2 Turikale di Kab. Maros yang notabene TPS terbaik di Kab. Maros.
Selanjutnya meninjau tempat serta persiapan hitung cepat KPU
Sulsel di Grand Clarion, Kota Makassar.
Setelah itu meninjau ke beberapa TPS, yakni TPS 1, 2, 5, 7
Bonto Lebang dengan didampingi Lurah Bonto Lebang, kemudian TPS 8 Mamajang
Dalam, dan TPS 11 Masale di Kota Makassar. [Sandhi Setiawan]