Batam,
DKPP – Sudah menjadi hal yang lumrah jika persaingan dalam
Pemilu selalu diwarnai saling ejek antar calon maupun pendukungnya. Ketua DKPP
Prof Jimly Asshiddiqie meminta kebiasaan seperti itu tidak terjadi pada Pilkada
2015 ini.
“Ketegangan
dalam Pemilu itu salah satunya karena antar calon dan pendukung suka saling
menjelekkan. Tidak usahlah seperti itu kalau kita mau demokrasi ini lebih baik,â€
kata Prof Jimly saat menjadi narasumber Rapat Koordinasi (Rakor) Stakeholder
Pilkada se-Provinsi Kepulauan Riau di Kota Batam, Kamis (26/11).
Prof
Jimly menyarankan, sebaik semua peserta Pilkada fokus dengan dengan dirinya
sendiri. Fokus dengan program kampanyenya untuk merebut simpati pemilih. Tidak
usah mengurusi atau menjelekkan peserta lain, karena ujung-ujungnya pasti akan
terjadi kampanye hitam dan saling menjegal.
“Kalau
ada calon yang melanggar, biar menjadi urusan negara. KPU dan Bawaslu adalah
representasi negara yang akan mengurus semua itu,†terang Guru Besar Hukum Tata
Negara Universitas Indonesia tersebut.
Peserta
Rakor berasal dari penyelenggara Pemilu se-Kepri, kepolisian, kejaksaan, unsur
pemerintah daerah, peserta Pilkada dan tim kampanye, civitas akademika, serta
media massa. Kepada mereka, Prof Jimly berharap, semua dapat mewujudkan Pilkada
berintegritas. Integritas tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara KPU
atau Bawaslu. Peserta dan pemilih punya tanggung jawab juga. [Arif Syarwani]