Denpasar, DKPP- Ketua DKPP Prof Jimly
Asshiddiqie menyebutkan, kontestan dalam pemilihan umum dan pemilihan kepala
daerah (Pilkada) adalah para pemburu kekuasaan. Karakter pemburu adalah agresif
dan selalu melihat setiap celah sebagai peluang.
“Anda harus hati-hati. Pahami
psikologi mereka. Apa saja bisa dipermasalahkan. Anda ini sudah bergaji kecil,
jangan sampai diadukan,†terang Prof Jimly saat menjadi narasumber Sosialisasi
Kode Etik Penyelenggara Pemilu di Provinsi Bali, Jumat (18/9).
Dengan kondisi seperti itu, Guru Besar Hukum
Tata Negara Universitas Indonesia, meminta ada langkah nyata perbaikan dari
penyelenggara Pemilu. Bentuknya adalah pelayanan yang baik ke kandidat dan
pemilih serta publik untuk kepentingan akuntabilitas.
Dengan pelayanan yang baik, minimal kalaupun
mereka kalah, akan melihat secara objektif. Minimum orang tidak terdorong untuk
mengadu,†ujar dia.
Di hadapan jajaran KPU dan Panwas se-Provinsi
Bali, Prof Jimly juga menyarankan agar mereka tidak perlu takut dengan DKPP.
Cukup dibuktikan dan selalu transparan terhadap kerja-kerja yang dilakukan.
“Kerjakan yang terbaik. Kode etik
kita ini sebenarnya yang paling berat adalah soal aspek keberpihakan. Di era
kebebasan keterbukaan ini kita tidak cukup hanya jadi orang baik tapi harus
kita tunjukkan. Image building itu
penting, you have to independent and look
independent,†tegasnya.
Berita & Foto: Arif Syarwani