Jakarta,
DKPP–
Pada Jumat (7/2) sekitar 1000 personel dari berbagai satuan polisi dari Polda
Metro Jaya menggelar latihan pengamanan Pemilu 2014 di depan Gedung Bawaslu,
Jakarta Pusat. Adapun, Satuan Tugas (Satgas) yang dilibatkan meliputi Pasukan
Anti Huru-Hara (PHH) Satuan Brimobda Metro Jaya, Satuan Reserse, Satuan
Intelkam, Satuan Sabhara dan Satuan Lalu Lintas.
Simulasi ini digelar dalam rangka untuk
mengamankan Pemilu 2014, dimana gedung Bawaslu ini merupakan satu dari empat
lokasi yang rawan akan adanya aksi unjuk rasa, selain gedung KPU, MK dan DPR
RI.
“Ini adalah persiapan polisi untuk mengamankan
Pemilu 2014. Selain di Bawaslu, latihan serupa akan digelar di KPU, MK, dan
DPR,†ungkap
Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombes M Chaerul Noor Alamsyah (5/2)
lalu.
Selain itu, di gedung Bawaslu yang terletak di Jl
MH Thamrin No 14 Jakarta Pusat ini terdapat dua lembaga penyelenggara Pemilu,
yakni Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
(DKPP). Kedua lembaga penyelenggara Pemilu ini disinyalir rawan akan didatangi
para demonstran yang tidak puas akan hasil Pemilu.
Skenario dalam simulasi ini dimulai dari adanya
laporan salah satu Parpol “A†yang melaporkan Parpol lain “B†yang mana dalam
kampanyenya menjelek-jelekkan hingga menjurus ke SARA. Dalam waktu yang
bersamaan, muncul sekelompok massa yang berunjuk rasa di depan gedung Bawaslu
yang mengatasnamakan dirinya sebagai “Aliansi Pengawal Pemiluâ€. Tahapannya
dimulai dari orasi, hingga pembubaran massa secara paksa ketika massa terjadi
anarkis oleh tim huru-hara lengkap dengan water canon dan kendaraan lapis baja
barracuda. (sdr)