Jakarta,
DKPP- Semakin dekatnya penyelenggaraan Pemilu 2014
membuat berbagai pihak yang terkait dengan Pemilu bersiap diri. Pada Rabu (5/2)
siang, sekitar 500 personel dari berbagai satuan polisi dari Polda Metro Jaya
menggelar latihan pengamanan Pemilu 2014 di halaman parkir Gedung Bawaslu,
Jakarta Pusat. Setidaknya ada 16 satuan, yakni Sat Brimob, Dit Sabhara, Dit
Lantas, Dit Intel, Dit Reskrimum, Dit Reskrimsus, Dit Res Narkoba, Dit Binmas,
Dit Pam Obvit, Satgasopsres, Humas, TI, Yanma, Ro Ops, Keslap, dan Provost.
Menurut Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombes
M Chaerul Noor Alamsyah, latihan di Bawaslu ini masih gladi kotor. Latihan
sesungguhnya untuk pengamanan Bawaslu akan digelar pada 7 Februari mendatang.
“Ini adalah persiapan polisi untuk mengamankan Pemilu 2014. Selain di Bawaslu,
latihan serupa akan digelar di KPU, MK, dan DPR,†terangnya.
Dalam latihan ini diadakan simulasi pengamanan di
mana masing-masing satuan diberi peran sesuai skenario yang telah dibuat.
Cerita berawal dari adanya demonstrasi oleh Aliansi Pengawal Pemilu yang
menuntut Bawaslu menindak tegas juru kampanye salah satu partai politik karena
dalam orasinya menjurus pada isu SARA. Demonstrasi yang awalnya tertib menjadi
memanas setelah ada provokasi. Bahkan ada demonstran yang melempari batu dan
benda keras ke arah polisi. Secara bertahap, polisi melakukan pengamanan sesuai
prosedur, dan akhirnya massa dapat dikendalikan. Polisi selanjutnya melakukan
evakuasi terhadap korban terluka, melakukan olah TKP, dan mengamankan barang
bukti.
Komandan Pelatihan Kombes Marolop Manik
mengingatkan kepada anak buahnya, bahwa tujuan pelatihan ini adalah untuk
membekali mereka dalam pengamanan di gedung Bawaslu. Menurutnya, ini bukan show of force, tapi untuk menyatukan
persepsi tentang siapa berbuat apa dan apa yang harus dilakukan jika terjadi
apa-apa.
“Kita harus selalu siap dengan perkembangan
eskalasi di lapangan. Peserta pelatihan harus benar-benar terlatih dalam hal
taktik dan strategi pengamanan. Petugas yang sudah terlatih, dalam bertindak
akan mengalir secara otomatis. Tidak perlu berpikir lagi, atau ragu dalam
bertindak,†tegas Marolop. (as)