Palu,
DKPP – Ratusan peserta menghadiri acara sosialisasi Penegakan Kode Etik
Penyelenggara Pemilu di Theatre Room Universitas Tadulako, Rabu (19/11).
Kegiatan ini merupakan kerjasama Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
dengan Universitas Tadulako.
Dalam sambutan,
Rektor Univeritas Tadulako Prof Muhammad Basyir mengungkapkan kebanggaannya.
Pasalnya, universitas yang dia pimpin menjadi salah menjadi tempat sosialisasi
DKPP. “Mudah-mudahan
kerjasama ini berkelanjutan,†katanya.
Basyir
pun memuji kiprah Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie. Pasalnya, setiap memimpin
lembaga selalu mengedepankan dimensi-dimensi edukasi. “Prof Jimly banyak
langkah yang dilakukan termasuk menonaktifkan sejumlah penyelenggara Pemilu,
tetapi ada satu nilai yang ditularkan dalam memutuskan. Beliau selalu mengedepankan
dimensi edukasi,†katanya disertai gemuruh tepuk tangan peserta yang hadir.
Sementara
itu, Jimly mengatakan pelaksaan Pemilu dalam Pileg dan Pilpres sudah cukup
baik. Nilanya tidak terlalu mengkhawatirkan jika dibandingkan daerah Papua dan
Sumatera Utara. “Kalau saya menilai, untuk Sulteng ini nilainya tujuh.
Bisa jadi sembilan, asal pelaksanaan Pilkada nanti lebih baik dari Pemilu
sebelumnya,†katanya.
Untuk
menjadi penyelenggara Pemilu harus meningkatkan pelayanan. Fokus yang lebih
diutamakan ada dua, calon atau peserta Pemilu, dan voters. “Penyelenggara
Pemilu harus memiliki semangat melayani,†ucapnya.
Sedangkan
akuntabilitas, lanjutan, adalah tugas tambahan sebagai penyelenggara Pemilu. “Setelah
melayani voters dan peserta baru media,†ujar dia.
Acara
sosialisasi ini diikuti oleh berbagai organisasi kepemudaan, organisasi massa,
organisasi mahasiswa dan seluruh penyelenggara Pemilu baik Panwas dan KPU
kabupaten/kota serta KPU Provinsi Sulteng dan Bawaslu Provinsi Sulteng. [Teten
Jamaludin]