Jakarta,
DKPP – Sekretaris Jenderal Bawaslu
menggelar acara Pisah Sambut Pimpinan
Bawaslu Periode 2012-2017 dan Pimpinan Bawaslu Periode 2017-2022 dengan Sekretariat
Jenderal Bawaslu RI, Rabu (12/4) di halaman parkir Gedung Bawaslu.
Prof.
Muhammad dalam sambutannya menyampaikan empat hal yang telah dicapai dalam masa
kepemimpinan Bawaslu Periode 2012-2017. Pertama, Bawaslu periode 2012-2017 telah
melahirkan 34 Bawaslu provinsi di seluruh Indonesia. Kedua, di era Bawaslu periode
2012-2017 pula tiga unsur penyelenggara Pemilu, yakni KPU, Bawaslu dan DKPP.
Ketiga,
Bawaslu periode 2012-2017 mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari
BPK RI, menerima penghargaan LAKIB peringkat B kemudian membuat IKP (Indeks
Kerawanan Pemilu) yang berbasis penelitian sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Dan keempat, Sekretaris Jenderal Bawaslu pertama lahir saat Bawaslu periode
2012-2017 ini.
“Bawaslu
periode pak NHS (Nur Hidayat Sardini-red) adalah yang paling monumental, seperti benda pusaka yang harus dijaga beliau
adalah Ketua Bawaslu pertama. Pionir, Guru sekaligus teman diskusi. Kami-kami
inilah pengganti ketua Bawaslu selanjutnya,†kata Muhammad.
“Masih
ada cita-cita yang belum terwujud yakni membangun Graha Pemilu, mudah-mudahan
Graha pemilu ini dapat terwujud dalam periode ini,†sambungnya.
Muhammad
juga memberikan apresiasi kepada Sekjen Bawaslu, Gunawan Suswantoro. Menurut
dia, Sekjen Bawaslu pertama ini adalah orang yang terlibat langsung dalam
pembahasan dan penyusunan UU Pemilu. “Beliau hafal pasal demi pasal , kata per
kata dalam uu Pemilu. Selain itu di bawah kepemimpinan pak Sekjen sinergi komunikasi
dengan sekretariat sebagai supporting unit dapat menghadirkan suasana ‘sorga’
di Bawaslu. Suasana yang akomodatif, responsif dan birokrasi yang melayani
dengan membangun suasana seperti keluarga yang saling menghargai,†urainya.
Menurut
Guru Besar Ilmu Politik Univeritas Hasanuddin, Makassar ini lebih baik menjadi
pemimpin yg baik dan jangan mengharap menjadi pejabat. Pemimpin lebih bersahaja
dan menyelamatkan. Dia berpesan agar Bawaslu terus mengembangkan sinergi yang harmonis
antara sekretariat dengan komisioner. Khusus kepada Sekjen Muhammad menitipkan
staf nonPNS sebagai salah satu unit yang mendukung kinerja lembaga. Diakhir
sambutannya Prof. Muhammad menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dari dalam
hari kepada Bawaslu di seluruh Indonesia, Panwaslu kab/kota, Panwascam dan PPL.
Selain
pimpinan Bawaslu dari dua periode tersebut, hadir juga ketua DKPP Prof. Jimly Asshiddiqie dan anggota
Dr. Nur Hidayat Sardini, anggota Bawaslu provinsi se Indonesia, serta jajaran
pejabat dan staf di lingkungan sekretariat jenderal Bawaslu dan DKPP. [Diah Widyawati]