Lombok, DKPP – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie berpesan agar perguruan tinggi menyampaikan pesan-pesan kenabian. Sehingga perguruan tinggi ini tidak lagi menjadi pabrik teknisi, tapi sebagai pencerah. ''Upaya membangun universitas ini belum selesai. Yang mesti dipikirkan adalah mencetak para alumni yang beretika,'' katanya, Rabu (2/10).
Jimly menyampaikan hal tersebut saat mengisi puncak acara rapat terbuka dalam rangka dies natalis Universitas Mataram yang ke-51 di Kampus Unram, Jalan Majapahit. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur NTB dan Ketua DPRD Provinsi setempat.
Dia menerangkan, zaman sekarang sedang dihadapkan perubahan zaman yang begitu cepat. Yang paling dirasakan langsung adalah kepesatan information communication Technology (ICT) dan liberilisasi hampir di semua lini. Akibatnya terjadi perubahan sistem norma. ''Sistem norma kita berubah 12 ribu persen. Kalau seratus persen itu saya menganggapnya kecil. Tapi ini 12 ribu! Saking banyaknya dan pesatnya perubahan,'' beber guru besar hukum tata negara di Universitas Indonesia itu.
Dalam sosiologi hukum, norma lama sekarang tidak berlaku lagi. Sementara norma baru belum teruji secara efektif. Sehingga ada jarak antara norma lama dengan norma baru. Jarak itu muncul anomos atau kekacauan hukum. Tidak sedikit peraturan perundang-undangan antara yang satu dengan yang lain bertentangan. ''Perguruan tinggi tidak boleh mengatakan tidak tahu terhadap permasalahan ini. Tetapi perguruan tinggi mesti mengambil peran dalam penyelamatan norma itu,'' jelas dia. (ttm)