Jakarta, DKPP – Ketua Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa
pihaknya telah banyak menerima informasi-informasi. Misalnya, ada petugas dari
mulai PPK hingga tingkat kabupaten yang menawar-nawarkan jasa memanipulasi
suara.
“Isu-isu banyak. Biasanya rumor yang
tidak perlu kita dengarkan. Namun Bawaslu dan masyarakat harus memantau proses
pelaksanaan Pemilu,†katanya Prof Jimly bersama dua anggota DKPP Saut H Sirait
dan Nur Hidayat Sardini saat konferensi pers usai mencoblos, Rabu (09/04).
Jimly berpakaian batik lengan pendek
warna hijau mencoblos di TPS 23, Jalan Margasatwa Raya Pondok Labu
Indah Kavling B4 RT 001 RW 003. Dia bersama keluarganya mencoblos
sekitar pukul 09.00.
Lanjut Jimly, DKPP, KPU dan Bawaslu
sudah berkomitmen. KPU tidak akan melindungi anak buahnya yang melanggar
aturan. Bawaslu akan memperketat pengawasan.
“Kita sudah buat mekanisme
penindakan. Bila pelanggarannya itu menyangkut proses pemilihan itu masuk ranah
Bawaslu. Bila pelanggaran etika masuk ranah ke DKPP dan bila menyangkut pidana
Pemilu masuk ranah kepolisian. Kalau seseorang sudah melanggar hukum
berarti dia sudah melanggar etika,†tegas mantan ketua MK itu. (ttm)