Jakarta, DKPP- Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta putaran kedua digelar Rabu (19/4/2017). Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengisi momentum tersebut dengan memantau langsung
jalannya pilkada.
Tim dipimpin oleh Ketua DKPP Prof. Jimly
Asshiddiqie didampingi dua Anggota yaitu Endang Wihdatiningtyas dan Ida
Budhiati serta Kepala Biro Ahmad Khumaidi. Tempat yang dikunjungi adalah TPS di
Rutan Salemba dan beberapa tempat yang dijadikan untuk menahan barang yang
diduga digunakan untuk politik uang.
“DKPP meskipun tidak ikut secara teknis tapi
merasa peduli. Kami ingin melihat langsung proses Pilkada DKI,†terang Prof.
Jimly.
Seperti ramai diberitakan, putaran kedua Pilkada
DKI ini marak dengan isu politik uang berupa bagi-bagi sembako. Tempat pertama
yang dikunjungi DKPP adalah Kantor Panwaslu Kota Jakarta Pusat di Graha Mental
Spiritual Tanah Abang. Kantor Panwaslu Kota Jakarta Pusat menahan sembako
berupa beras, mi, dan kebutuhan pokok lain.
Tempat selanjutnya yang dikunjungi adalah Kantor
Panwaslu Kota Jakarta Barat dan Kantor Kepolisian Sektor Kalideres. Di dua
tempat ini selain menahan tujuh mobil berisi sembako, juga ditahan ratusan
karung berisi selebaran bersifat provokatif. Tempat terakhir yang didatangi
adalah Kantor Cabang PPP Jakarta Selatan. Kantor tersebut saat ini telah
disegel Panwaslu Jakarta karena menyimpan sembako yang akan dibagikan di masa
tenang.
Prof. Jimly sangat kecewa dengan maraknya
politik sembako pada putaran kedua Pilkada DKI. Menurutnya, seharusnya Jakarta
dapat menjadi contoh bagi daerah lain sehingga tidak pantas ada kejadian
semacam itu. Dia menilai, politik uang di DKI menjadi kemunduran demokrasi.
Bagi dia, Bawaslu adalah pihak yang berwenang memutuskannya.
“Ini bahan evaluasi kita. Bawaslu harus profesional
dan independen. Katakan apa yang sebenarnya terjadi, buka semua ke publik biar
masyarakat tahu. Ini DKI, seharusnya menjadi simbol praktik pemilu nasional
yang baik,†tuturnya. (Arif Syarwani)