Jakarta,
DKPP- Humas Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
(DKPP), Minggu (30/11), menggelar Capacity Building Tim Humas DKPP RI. Acara
digelar di Kantor DKPP, Lt 5, Gedung Bawaslu, Jakarta.
Anggota
sekaligus Juru Bicara DKPP Nur Hidayat Sardini hadir untuk membuka acara dan
memberikan pengarahan. Dalam paparannya, pria yang akrab disapa NHS, menegaskan
tentang posisi humas dalam institusi DKPP. Menurut NHS, secara struktur posisi
humas DKPP memang hanya menjadi subbagian yang dipimpin seorang kepala
subbagian.
“Tapi
apakah itu akan mengurangi kreativitas, saya kira tidak,†ujar NHS.
Dia
menambahkan, ada gejala sebuah lembaga akan lebih mengutamakan tugas pokok dan
fungsinya (tupoksi). Di DKPP yang disebut tupoksi adalah pengaduan, verifikasi,
persidangan, dan putusan. Ini artinya, humas DKPP memang bukan bagaian dari
tupoksi.
â€Gejala
di mana-mana mengutamakan tugas utamanya. Jarang yang memperhatikan fungsi
ekstensi. Humas adalah fungsi ekstensi. Humas ini kebetulan tersier. Ditambah
lagi, tidak semua orang paham dengan humas, hanya dipandang sebagai fungsi
kliping,†terang dia.
Pemahaman
seperti itu ditolak oleh NHS. Orang harus melihat humas juga memiliki peran
strategis dalam sebuah lembaga. Misalnya, ketika ada orang ingin mengetahui
informasi terkait DKPP, maka hal pertama yang dapat dilakukan adalah membuka website DKPP. Selain itu, fungsi humas
dalam lembaga pemerintah adalah untuk memenuhi tanggung jawab lembaga atas
keterbukaan informasi yang menjadi hak publik.
“Omong
kosong tanpa humas orang akan tahu lembaga ini,†tegas NHS.
Tujuan
dari acara untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kru Humas DKPP. Ada
dua materi yang disampaikan dalam acara ini. Pertama soal pengetahuan jurnalistik
yang menghadirkan narasumber Sidik Pramono, mantan wartawan Harian Kompas. Materi kedua adalah
tentang Media Networking yang disampaikan oleh Tuti Widiastuti, Doktor
Komunikasi dari Universitas Indonesia dan dosen di Universitas Bakri. (as)