Jakarta,
DKPP – Ketua Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP), Prof. Jimly Asshiddiqie didaulat
menjadi salah satu narasumber dalam Diskusi Panel Eksternal I di Auditorium
PTKI Jakarta, Rabu (25/1). Diskusi panel yang juga dihadiri oleh Menteri Dalam
Negeri, Tjahjo Kumolo, Anggota KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, dan Ketua
Bawaslu, Prof. Muhammad, serta dimoderatori oleh Tina Talisha ini mengusung
tema “Pilkada Serentak 2017 dan Permasalahannyaâ€.
Pada
kesempatan tersebut Prof. Jimly Asshiddiqie menerangkan bahwa awal berdirinya
DKPP dimulai dari pendirian DK KPU pada Tahun 2009, kemudian berubah menjadi
DKPP di Tahun 2012 yang menyasar semua Penyelenggara Pemilu, baik jajaran KPU
maupun Bawaslu.
“Awalnya
kami dimusuhi, kemudian ditakuti, dan seiring berjalannya waktu kami ini
seperti partner. Ketiga lembaga ini, KPU,
Bawaslu, dan DKPP semakin genuine,â€
ucapnya.
Berdasarkan
data, terang dia, semenjak berdiri hingga saat ini DKPP sudah ada melakukan
rehabilitasi sebanyak 1748 orang, teguran tertulis 814 orang, pemberhentian
sementara 34 orang, pemberhentian tetap 422 orang, pemberhentian dari jabatan
ketua 8 orang, dan ketetapan 178 orang.
“Ada
sekitar 34 orang yang diberhentikan sementara. Mengapa, hal ini kami lakukan,
karena kita akan melihat sampai hal-hal yang merugikan para pihak sudah
terpulihkan semua. DKPP membatasi diri agar tidak melanggar Undang-undang,â€
kata dia.
Masih
menurut dia bahwa ada beberapa kasus, Putusan DKPP yang berdampak pada tahapan.
Dalam kasus pemberhentian sementara, DKPP tidak ikut campur. Akan tetapi, ditetapkan
oleh pejabat atasannya.
“Ada
kasus-kasus tertentu yang menurut DKPP merupakan pelanggaran berat, maka kami
berhentikan secara tetap meskipun secara hukum dinyatakan tidak bersalah. Kualitas
demokrasi tidak hanya tentang benar dan salah, namun tentang baik dan buruk,â€
tegasnya.
Di akhir sambutannya Jimly berujar
hanya dengan Penyelenggara berintegritaslah yang mampu menghasilkan pemilu yang
lebih terpercaya, sehingga kualitas demokrasi kita yang tadinya berada dibawah,
pelan-pelan beranjak naik menjadi lebih bagus dan menghasilkan pemilih yang
juga lebih berintegritas. [Nur Khotimah]