Banjarmasin, DKPP – Tahukah ternyata
kode etika muncul sejak zaman dulu. Profesi yang memiliki kode etik kali
pertama muncul pada abad kesembilan yaitu profesi kedokteran.
“Kode etik pertama muncul dalam bidang kedokteran
pada abad kesembilan. Buku Adab Al tabib yang ditulis oleh Al Ruhawi.
Dalam bahasa Inggris, buku tersebut diterjemahkan menjadi medical ethics,â€
kata Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Prof Jimly Asshiddiqie saat
memberikan kuliah umum di IAIN Antarsari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin
(15/6).
Buku tersebut menjadi rujukan dokter-dokter
modern. Buku tersebut menjelaskan adab atau etika seorang dokter. Hanya saja, berbeda dalam penggunaan bahasa
saja. Istilah “etika†berasal dari bahasa latin, sedangkan adab adalah bahasa
Arab. “intinya sama,†katanya.
Selanjutnya, sambung dia, disusul pada abad
ketigabelas yaitu kode etik untuk profesi akuntansi di Inggris. Kemudian, pada
akhir abad keduapuluh dan awal abad keduapuluh satu berkembanglah kode
etik-kode etik profesi termasuk di dalamnya kode etik profesi hukum. Kode etik
merupakan tujuan etis yang menyatakan perbuatan apa saja yang benar atau salah
atau perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
“Bagi seorang penyelenggara Pemilu tak hanya
aturan yang harus dipahami, perasaan etik itu harus diasah dengan bertanya ke
dalam hati. Tanya kepada hati nurani,†tutup Jimly. [teten jamaludin]