Jakarta,
DKPP – Ketua Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) prof. Jimly Asshiddiqie menyampaikan
rasa terimakasih kepada Tim Pemeriksa Daerah. Atas perannya, DKPP merasa sangat
terbantu dalam pemeriksaan kode etik penyelenggara Pemilu.
“Selama
tahun 2014 ada hampir 900 pengaduan dari seluruh Indoensia. Sebagian didismiss
dan sebagian masuk sidang. Bila tidak ada TPD, kami rasanya tidak sanggup,â€
katanya saat memberikan sambutan di hari pertama Focus Group Discussion
Penguatan Kapasitas Kode Etik Bagi Tim Pemeriksa Daerah (TPD) di Gedung
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri LAN, Jalan Administrasi II,
Selasa (16/12).
Hadir
dalam kegiatan ini, Sekretaris Jenderal Bawaslu Gunawan Suswantoro serta Tim
Pemeriksa Daerah baik dari unsur KPU, Bawaslu maupun dari unsur tokoh
masyarakat dan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Empat anggota DKPP yang
hadir, Nur Hidayat Sardini, Nelson Simanjuntak, Ida Budhiati dan Saut H Sirait.
Dia
menerangkan, hampir dari seluruh. daerah provinsi di Indonesia pernah
beracara di lembaga yang dipimpinnya. Kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta.
Daerah yang paling sedikit berperkara adalah Jawa Tengah dan Bali. Sedangkan
yang paling banyak adalah Papua dan Sumatera Utara.
“Banyak
sekali manfaatnya dari perkara-perkara yang telah disidang di DKPP.
Mudah-mudahan perkara-perkara yang telah disidang ini menjadi pembelajaran bagi
kita semuan untuk penyelenggaraan Pemilu ke arah yang lebih baik lagi,†katanya.
Secara
umum, pelaksanaan Pemilu 2014 telah berjalan dengan baik. Bahkan lebih baik
dibanding sidang-sidang sebelumnya. “Namun bukan berarti Pemilu 2014 ini tidak
ada masalah. Mudah-mudah pada Pemilu berikutnya menjadi lebih baik lagi,†ucapnya.
(ttm)