Jakarta, DKPP-
Penyelenggara Pemilu dalam melaksanakan tugasnya harus bersikap netral dan
terlihat netral. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ketua DKPP Prof Jimly
Asshiddiqie saat menjadi narasumber dalam acara Dialog Interaktif Kabinet
Indonesia Bersatu Menjawab di TVRI, hari ini (8/4).
“ Semua
jajaran penyelenggara Pemilu harus netral dan terlihat netral. Bukan hanya
netral tapi juga harus terlihat netral agar orang lain tidak curiga,†tutur
Jimly.
Menurut Jimly,
semua jajaran penyelenggara Pemilu baik KPU maupun Bawaslu harus bersikap
netral terhadap semua pihak yang terlibat meliputi pemilih, peserta Pemilu dan
kandidat.
Dalam acara
yang bertema Mendorong terwujudnya Pemilu Bersih, Jujur, dan Adil tersebut
Jimly menjelaskan bahwa Pemilu bersih dan jujur dimaknai sebagai Pemilu tanpa
adanya money politic, tidak ada jual beli suara dan untuk
penyelenggara Pemilunya tidak ada yang menjanjikan kemenangan.
Sedangkan
adil dalam hal ini dimaknai sebagai
himbauan bagi penyelenggara Pemilu untuk bersikap adil kepada pemilih,
kandidat, dan peserta Pemilu. Salah satu caranya yakni memiliki jarak kedekatan
yang sama diantara para pihak.
Dalam
kesempatan tersebut, Jimly menghimbau kepada para penyelenggara Pemilu harus
berhati-hati dalam bertindak, sebab sudah banyak yang melaporkan ke DKPP.
“ Bahkan ada
beberapa Parpol yang melaporkan bahwa di beberapa daerah ada oknum-oknum
penyelenggara Pemilu yang menawarkan bantuan untuk pemenangan. Siapa saja yang
menemukan indikasi pelanggaran penyelenggara Pemilu, laporkan,†tegas Jimly.
Di akhir
dialog Jimly berpesan agar seluruh warga negara yang memiliki hak pilih untuk
menggunakan hak pilihnya, terkecuali
jika ada alasan – alasan objektif untuk tidak menggunakan hak pilihnya.
“Inilah
saatnya membuktikan bahwa negara ini adalah milik kita, dan kitalah pemilik
kedaulatan,†tutup Jimly. (sdr)