Medan, DKPP – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie mengatakan, Pemilu 2014 harus lebih baik dari Pemilu sebelumnya. Untuk itu, penyelenggara Pemilu harus disiapkan dengan baik. “Selain itu, semua pihak juga harus siap,” ungkapnya saat orasi etika dalam acara pembukaan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pelaksanaan Tugas Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu di JW Marriotts Hotel, Jalan Putri Hijau, Medan Sumatera Utara, (17/10).
Peserta undangan sosialisasi DKPP, komisioner KPU dan Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, ketua dan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Ketua dan Anggota DPRD Kota Medan, Kejaksaan Tinggi Kota Medan, Partai Politik Peserta Pemilu 2014 se-Sumatera Utara, LSM se-Kota Medan, Rektor Universitas Sumatera Utara, Rektor Universitas Negeri Medan, Ormas Pemuda se-Kota Medan, Ormas Perempuan se-Kota Medan, Ormas Agama se-Kota Medan, media cetak/elektronik se-Sumatera Utara, calon legislatif peserta Pemilu 2014 se-Kota Medan. Ada pun peserta bimtek komisioner dan staf sekretariat KPU serta Bawaslu dari lima provinsi yaitu; Provinsi Nangroe Aceh Darrussalam, Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera barat dan Provinsi Jambi.
Dia menerangkan, DKPP menjaga kehormatan KPU dan Bawaslu. DKPP mencopot anggota KPU dan Bawaslu yang melanggar kode etik. “Tujuannya untuk menyelamatkan citra institusi,” ungkapnya.
Selanjutnya, peserta Pemilu juga para kandidat harus berintegritas. Tugas peserta bersaing merebut peserta pemilih. “Tetapi peserta Pemilu tidak boleh saling sikut-menyikut untuk meraih simpati pemilih,” ungkapnya.
Lalu, voters atau pemilih harus diajak berpikir kritis. Ajaklah mereka untuk memilih para kandidat dengan sadar bukan karena berdasarkan karena popularitas.
“Bila hanya sekedar memilih calon karena popularitas itu sangat berbahaya. Bila hanya sekedar popularitas itu berbahaya. Bisa saja orangnya ngepop tapi tidak bermutu,” tutupnya. (ttm)