Jakarta,
DKPP–
Pemilu 2014 sudah di depan mata. Visi paling penting yang harus diwujudkan
dalam Pemilu 2014 adalah Pemilu yang berintegritas. Seluruh elemen, mulai dari
penyelenggara Pemilu, partai politik peserta Pemilu, dan masyarakat pemilih
harus turut serta mewujudkan visi tersebut. Termasuk yang tak ketinggalan
adalah media massa.
“Peran media massa sangat strategis untuk
terwujudnya Pemilu berintegritas. Pemilu dikatakan berintegritas jika
penyelenggara, proses, dan hasilnya juga berintegritas,†ujar Ketua DKPP Jimly
Asshiddiqie saat melakukan kunjungan media di kantor redaksi TV One, Jakarta, Rabu (29/1).
Menurut Jimly, Pemilu 2014 sudah seharusnya lebih
baik dari Pemilu sebelumnya. Alasannya, persiapan kali ini jauh lebih matang
dibanding Pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2009, jelas Jimly, ada banyak hambatan
sehingga terjadi kekacauan. Yang paling mencolok adalah terlambatnya
undang-undang Pemilu dan terlambatnya pembentukan KPU di berbagai daerah.
Ditambah lagi, waktu itu ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal nomor urut
caleg yang turut mengacaukan persiapan KPU.
“Nah, hal-hal semacam itu tidak terjadi pada
Pemilu 2014. Sekarang semua persiapan sudah jauh lebih matang. Perangkat pengawasan
lebih baik. Jadi tidak alasan Pemilu 2014 tidak lebih baik. Kalau ada survei
yang mengatakan tren partisipasi masyarakat saat ini sudah menuju 90 persen itu
sangat masuk akal,†terangnya.
Dengan segala persiapan yang baik tersebut, Jimly
mengharapkan kepada media massa, termasuk TV
One untuk turut melakukan pendidikan kepada publik tentang Pemilu yang
berkualitas. Mantan Ketua MK ini juga menegaskan bahwa Pemilu 2014 adalah
konstitusional, meskipun saat ini sedang ada upaya deligitimasi.
“Kita harus tetap bangun optimisme itu. Tugas
media adalah mendorong masyarakat untuk memilih dan menjadi pemilih yang
cerdas. Jangan malah ikut menakut-nakuti dengan pesimisme,†tegas dia. (as)